PWMU.CO – Metode membaca al-Quran garapan Muhammadiyah Jatim, Tajdied, segera merambah ke Kalimantan secara massif. Jika sebelumnya hanya beberapa sekolah yang menerapkan, maka mulai tahun pembelajaran tahun depan akan dilaksanakan di seluruh Samarinda dan Kutai Kertanegara. SD Muhammadiyah se-Samarinda dan Kutai kertanegara bertekad mensukseskan “Gerakan Muhammadiyah Menghafal” yang dinisiasi oleh Tajdied Center.
Tekad ini telah diawali dengan pelatihan 84 guru Al-Qur’an dan ISMUBA SD Muhammadiyah dari kedua kota itu. Selama tiga hari, (7-9/4), para guru yang dikordinasi oleh Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) ini bermukim di Surabaya untuk belajar metode Tajdied.
Frisca Evi, trainer Tajdied Center yang hafal 30 juz tersebut yakin, target hafal juz 30 akan mudah terlampaui, karena TAJDIED CENTER saat ini sudah memiliki design sekolah tahfidz yang mentargetkan siswa-siswi SD Muhammadiyah lulus dengan kompetensi minimal hafal 3 juz. “Apalagi jika program ini didukung oleh seluruh stakeholder sekolah, mulai manajemen sekolah, wali murid, guru, siswa dan pimpinan Muhammadiyah,” jelasnya. Keyakinan itu semakin kuat setelah melihat hasil tes kompetensi baca guru-guru Al-Qur’an yang ikut dalam training tersebut sangat bagus, bahkan beberapa diantara mereka adalah qori’/qori’ah.
(Baca: Tajdied Center, dari Muhammadiyah untuk Umat dan Pelatihan Tajdied Percepat Baca Al-Quran)
Ketua JSM Samarinda, Jaswadi, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini bukan sekedar untuk meningkatkan nilai jual sekolah,
tapi ini sebagai bentuk tanggung jawab Muhammadiyah untuk lebih mendekatkan anak-anak didik kepada Al-Qur’an. “Dan saya ikut bangga Muhammadiyah memiliki metode belajar membaca Al-Qur’an. Menurut kami, para pengurus JSM, kepala-kepala sekolah dan seluruh peserta, yakin bahwa Tajdied ini sangat applicable untuk anak-anak didik kami”, tambah Jaswadi.
Metode Tajdied yang menggunakan metode pembelajaran unik, telah menarik minat dan antusiasme seluruh peserta. Sehingga meskipun pelatihan ditutup jam 17.00 setiap harinya, para peserta gamang untuk pulang dengan tetap berlatih dan menanyakan beberapa hal yang dirasa perlu diperdalam. (mufid)