PWMU.CO – Meski usianya sudah lanjut, 67 tahun, tapi semangat Siti Chana untuk mengikuti Baitul Arqam masih menyala.
Pada Sabtu-Ahad (18-19/11/17) lalu, ia rela meninggalkan rumahnya, di Desa Kramat Kecamatan Duduksampeyan, untuk pergi dan bermalam di “Tanah Suci”—nama candaan Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, yang berjarak sekitar 20 KM.
Di Desa Suci itu, tepatnya di SMA Muhammadiyah 10 (SMAMIO) yang berada di Pondok Permata Suci (PPS), Siti Chana dan ibu-ibu lain dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Duduksampeyan, menjalani proses perkaderan dalam Baitul Arqam—Kawah Candradimuka ala Muhammadiyah.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Muhammad In’am MAg bangga terhadap kegigihan ibu-ibu Aisyiyah itu, terutama pada Bu Chana—panggilan akrabnya.
“Hebat Ibu-Ibu ini. Dengan ikhlas meninggalkan rumah ‘hanya’ untuk meningkatkan pendalaman ideologi Muhammadiyah. Apalagi yang hadir ada yang berusia 67 tahun. Ini sungguh luar biasa,” ujar Ustadz In’am—panggilam Kyai Muhammadiyah asal Giri, Kebomas, Gresik itu, saat memberi materi.
Apresiasi pun diberikan panitia pada Bu Chana yang merupakan utusan Pimpinan Ranting Aisyiyah Kramat itu. Dia diganjar penghargaan sebagai peserta paling senior, alias sepuh. Sebuah buku berjudul Adabul Mar’ah fil Islam diberikan sebagai hadiah kepadanya.
Meski sudah tua, tapi Bu Chana masih terlihat muda. Itu pula yang ia akui. “Saya kelihatan awet muda ini ya karena ber-Aisyiyah. Wong di Aisyiyah itu selalu menggembirakan,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Beragam materi disampaikan dalam Baitul Arqam ini. Mulai materi ‘kelas berat’ seperti Penguatan Ideologi, Manajamen Kepempinan, Implementasi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Masailul Khamsah (Lima Prinsip), Thaharatul Qulub (Pensucian Hati), dan Transformasi Kader.
Sedangkan materi ringannya adalah praktik shalat tahajud, tadarrus Alquran, dan outbound dengan game-game yang seru.
Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik Siti Faizah menjelaskan, dipilihnya SMAMIO menjadi tempat kegiatan, karena merupakan sekolah baru yang fasilitasnya sangat bagus.
Dengan berakhirnya Baitul Arqam di SMAMIO maka tuntas sudah Baitul Arqam Pimpinan Cabang di daratan Pulau Jawa Kabupaten Gresik.
“Tinggal dua yang belum yaitu Cabang di Pulau Bawean. Semoga bisa terlaksana di tahun 2017 ini, sehingga tahun 2018 kita bisa konsentrasi ke Baitul Arqam amal usaha dan perkaderan non-formal,” kata Faizah.
Semangat Bu Chana harus menginspirasi kita! (Izzah/mhr).