PWMU.CO – Untuk menyongsong Unas, berbagai kegiatan penunjang dilakukan oleh kelas akhir. Tidak hanya siap menjawab soal, tapi juga fisik dan mental harus dikuatkan.
SD Muhammadiyah 1 Gresik memulai persiapan ini sejak semester 1. Salah satu bentuk kegiatannya adalah memberi motivasi dan qiyamul lail pada siswa Kelas VI.
Qiyamul lail adalah sarana berkomunikasi seorang hamba dengan Rabbnya. Hal ini yang ingin dibiasakan oleh SD Muhammadiyah 1 Gresik kepada siswanya.
Program ini termasuk program rutin siswa kelas VI yang diadakan satu bulan sekali. Namun, ada yang berbeda dengan pelaksanaan qiyamul lail kali ini.
Jumat (24/11/2017) kegiatan qiyamul lail di sekolah berjuluk SD Mutu ini mengusung tema “Aku dan Orangtuaku”. Setelah shalat isya’ berjamaah, anak-anak dibekali motivasi yang menhadirkan pembicara Slamet Hariadi.
Dia mengingatkan kembali tentang kisah Alqamah, seorang yang taat beribadah dan juga hafidz. Namun suatu waktu dia jatuh sakit yang teramat parah—tepatnya dalam keadaan sakaratul maut.
“Entah kenapa Alqamah yang taat itu kesulitan untuk melafalkan kalimah ‘La ilaaha illallah’. Lidah Alqamah seperti terkunci ketika akan melafalkan kalimat itu,” kisahnya.
Ternyata, tutur Selamet, lidah Alqamah yang terkunci itu karena mendapat murka dari ibunya. Bahwa segala amal yang dilakukan Alqamah tak dapat menolong karena murkanya seorang ibu pada anak. Dan hari itu, setelah ibunya memaafkan Alqamah, dia pun kembali ke rahmatullah.
Kisah ini mengingatkan siswa akan pentingnya ridha orangtua. Berharap supaya anak-anak dapat meneladani dan mengambil hikmah dari kisah Alqamah.
Selamet Hariyadi, narasumber kegiatan ini juga menyampaikan trik-trik menghafal Al Quran. Selain itu, diputarkan video motivasi menghafal Al Quran.
“Saya suka ikut kegiatan ini. Selain bisa menginap bersama teman-teman di sekolah, saya juga semakin bersemangat belajar dan beribadah. Kalau bisa diadakan setiap satu minggu sekali,” ungkap Pipit, siswa kelas VI dengan bersemangat.
Qiyamul lail ini memang menjadi program unggulan khusus kelas VI. Dalam kegiatan ini siswa juga diajak untuk menuntaskan hafalan Al-Qur’an di juz 28, 29, dan 30 sebagai syarat kelulusan di kelas 6.
Choirul, wali siswa SD Mutu berharap, kedepannya bisa ditambah agenda memberi santunan kepada fakir miskin atau yatim piatu di sore hari.
Selamat berlomba menjadi sahabat surga. Kita sahabat, hingga ke surga. (Rosyidul Arifi Billah/RPS)