PWMU.CO – Pemuda Muhammadiyah harus lebih agresif dan berani tampil dalam ber-amar makruf nahi munkar. Meski risikonya berbeda dengan organisasi induknya, disebabkan oleh gaya dan karakternya sebagai anak muda.
“Wajar jika ada perbedaan gerakan antara Pemuda Muhammadiyah dengan Muhammadiyah sebagai organisasi induknya, tapi tetap dengan tujuan yang sama yaitu kebaikan dan kemaslahatan umat.”
Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Marpuji Ali menyampaikan hal itu dalam acara Ramah Tamah dan Santap Malam Bersama Pemerintah Kota Palangkaraya dengan Peserta Tanwir II Pemuda Muhammadiyah, di Pendopo Balaikota Palangkaraya, Ahad (26/11/17) malam.
Marpuji mengatakan, Pemuda Muhammadiyah merupakan penerus cita-cita luhur Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang gerakannya memiliki jiwa dan cita-cita luhur. “Itu harus dipelihara hingga kapan pun,” pesannya.
Menurutnya, jiwa perjuangan Pemuda Muhammadiyah tidak lekang oleh zaman. “Meski ada perbedaan fasilitas antara zaman dahulu dengan sekarang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Marpuji memuji popularitas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak karena keberaniannya menyikapi beberapa isu nasional.
Menurut Marpuji, gerakan-gerakan Pemuda Muhammadiyah dalam menyikapi persoalan bangsa harus bisa diterjemahkan oleh seluruh anggota hingga kader yang paling bawah.
Dia juga menasehati agara Pemuda Muhammadiyah tetap solid, sabar, tahan uji, menjaga kebersamaan, dan profesional dalam melakukan dakwah di medan jihadnya.
“Yang juga penting, tidak melakukan pencegahan kemungkaran dengan menimbulkan kemungkaran lainnya”, pesannya.
Selain itu, tambah dia, capaian-capaian gerakan unggulan Pemuda Muhammadiyah harus bisa didemontrasikan di mana pun Pemuda Muhammadiyah berada.
Dalam acara pendahuluan Tanwir Pemuda Muhammadiyah itu Sanggar Seni dan Budaya Tunjung Nyaho Palangkaraya menghibur pesrta dengan tari rampak rebana, dan pesisir Melayu. (Izzudin)