PWMU.CO – Indonesia harus bangga karena tiga anak bangsa yang masih berusia sangat muda, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Film pertama mereka yang berjudul “Child” masuk nominasi Asian Children Film Festival di Kitami, Jepang, Sabtu (25/11/2017) lalu.
Film karya tiga siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda), yaitu Mahadi Rafi W (X MIPA 7), Dynastiar Natadiva M (X MIPA 8), dan Dimas Noer Mahendra (X MIPA 2) ini bertemakan school teacher. Mengangkat isu-isu hangat saat ini dalam masalah pendidikan.
Film ini mengisahkan seorang anak yang keranjingan gadget. Hingga suatu hari, sang guru membuat anak ini tersadar bahwa semua yang ia percaya pada gadgetnya tidak benar adanya.
Proses pengerjaannya sejak bulan Agustus itu membutuhkan waktu sekitar 3 pekan, lalu dikirim bulan September 2017 lalu. Dynastiar tidak menyangka bahwa film karya mereka akan masuk nominasi.
“Jarak pengumpulan film dan pengumumannya lumayan lama, buat deg-deg-an dan gak percaya kalau bisa masuk nominasi,” ungkapnya penuh antusias.
Festival film ini merupakan bagian dari kegiatan JENESYS 2017, program resmi pemerintah Jepang yang pelaksanaannya ditangani oleh kedutaan Jepang di masing-masing negara.
Festival ini diikuti dari berbagai negara, di antaranya Malaysia, Korea, Myanmar, Taiwan, Timor Leste, Brunei Darussalam, Singapura Laos, Vietnam, Thailand, China, Philiphine, Jepang, dan Indonesia.
Dari 450 film yang masuk, 3 sekolah Indonesia ada di antaranya, yaitu SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, SMAN 1 Salatiga, dan SMAN 1 Wonosobo.
Sehari sebelum pengumuman, Jum’at (24/11/2017) lalu, tim SMAMDA FILM sempat diberitakan di koran lokal. “Jadi terkenal, masuk koran Jepang,” seloroh Dimas yang berfoto bersebelahan dengan Walikota Hokkaido.
Kepala Smamda Astajab SPd MM, girang atas pencapaian ini. “Saya sangat bangga atas pencapaian tiga anak ini. Mereka masih kelas X, tetapi sudah mencetak prestasi yang luar biasa,” ungkapnya.
Dihubungi via telepon, Habibah Melyana, pendamping siswa menyampaikan bahwa ajang ini bisa menjadi pengalaman berharga untuk siswa, khususnya SMAMDA FILM.
“Selain mengikuti serangkaian acara festival film, mereka juga mendapatkan pengetahuan terkait pembuatan film pada workshop yang mereka ikuti,” tuturnya dengan nada bersemangat. (Puspitorini/PR)