PWMU.CO- “Guru berangkat ke sekolah jangan sandalan. Tunjukkan kalau kita berkelas. Kita sekolah berkemajuan dan mapan. Guru harus lembut hati dan selalu bersabar. Sebab ketika guru marah-marah di kelas itu akan membekas di benak dan hati murid.”
Demikian disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto MPd saat menge-charge Guru dan karyawan di SD Muhammadiyah 11 Surabaya, Sabtu (2/11/2017).
baca juga: Melek dan Kuasai Teknologi, Ciri Kids Zaman Now
Guru, kata Edy harus sepenuh hati menjadi guru. Core value guru Muhammadiyah paling tidak selalu mengawal spirit anak dalam hal agama (Islami), kepeloloporan, kejujuran, kedisiplinan, kemandirian, kemandirian, keterbukaan, tanggungjawab, dan kebersihan.
“Jangan-jangan anak-anak kita dirusak kita sendiri karena kita tidak menjadi teladan,” sesal Edy.
Kepala SD berprestasi Kota Surabaya 2017 itu lebih lanjut mengharap kepada para guru untuk terus mengupgrade diri.
“Siapapun tidak bisa melawan jaman. Guru kini harus pasang badan di zaman now,” ujarnya.
“Bila perlu sekolah Muhammadiyah yang memandu jaman. Sekolah ini harus menjadi pelopor sekolah-sekolah di Indonesia,” paparnya.
baca juga: Tiga Dai Cilik SD Muhammadiyah 18 Bicara Idola Kids Zaman Now
Agar sekolah maju dan bersinar, Edy berharap guru dan karyawan untuk selalu berfikir dan bekerja di luar kebiasaan.
“Untuk mencapai kesuksesan jalannya harus berdarah-darah. Tidak bisa kalau hanya menjalankan rutinitas. Mengajar, ngoreksi ujian, dan pulang,” bebernya dihadapan guru-guru yang dengan serius menyimak.
“Kita harus terlibat dari banyak hal di sekolah. Bicara sukses harus luar biasa. Mau bekerja lebih. Berangkat pagi pulangnya nunggu muridnya pulang semua,” sarannya.
Di era kekinian, kata Edy_ kalau mengaku guru berdedikasi di sekolah berkemajuan, maka guru harus berfikir dan bertindak berkemajuan.
“Kita harus bangga jika lebih banyak bermanfaat,” tukas Peraih Juara 1 Lomba PTS Olympicad tahun 2017 ini mengakhiri. (Mul)