PWMU.CO– Rendahnya literasi di Indonesia masih menjadi masalah mendasar. Atas dasar tersebut Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Kopdarnas Literasi, Jumat-Ahad (8 -10/12/2017).
Bertempat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), konsolidasi antar pegiat literasi ini mengambil tema “Berkumpul, Berbagi dan Bergerak Bersama.”
Acara tersebut di rangkai dengan berbagai kegiatan. Mulai dari Seminar Nasional, workshop, forum sharing dan maping rencana ke depan para pegiat lierasi.
Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Dr Hilmar Farid, Presiden Pusat Bergerak Indonesia Nirwan Arsuka, pendiri Sekolah Tapal Batas Zuraidah, serta perwakilan dari PT. Pos Indonesia Irwan Puspa Dewi.
Dalam sambutannya rektor UMS Dr Sofyan A menyampaikan bahwa maju dan berkembangnya Iptek suatu bangsa bergantung pada seberapa tinggi budaya literasi.
“Oleh karena itu apa yang sedang dilakukan MPI saat ini merupakan kontribusi nyata Muhammadiyah untuk bangsa,” ungkap Sofyan.
Hal senada disampaikan Dadang Akhmad dari PP Muhammadiyah saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Seminar Nasional.
“Negara kita rasanya maju tetapi kualitas kesejahteraanya belum cukup baik, hal ini dikarenakan budaya literasi belum merata,” tutur Dadang dihadapan peserta Kopdarnas.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Mou Kerjasama antara Perpustakaan nasional dengan PP Muhammadiyah untuk penguatan program literasi dan perbukuan.
David Efendi, Panitia Kopdarnas menyebutkan jumlah peserta pada acara ini 400 orang. Mereka dari banyak unsur mulai dari pengurus MPI se-Indonesia, MPI Kab/kota, individu yang bergerak di bidang literasi, pengelola perpustakaan di lingkungan AUM, komunitas literasi di Muhammadiyah, penerbit buku dilingkungan Muhammadiyah, hingga pengelola medsos yang mengkampanyekan gerakan literasi.
David mengungkapkan bahwa apa yang saat ini dilakukan MPI PP Muhammadiyah adalah ikhtiar berjamaah dalam bentuk jihad literasi sebagai jihad yang penuh keadaban.
“Semoga dalam Kopdarnas ini akan terbentuk Forum Taman Pustaka Muhammadiyah yang produktif untuk dakwah pencerahan,” harap David mengakhiri. (nu’man)