PWMU.CO – Tiada kata letih bagi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), menumbuhkan empati siswa untuk peduli terhadap sesama. Bencana alam yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia, termasuk bencana banjir di Pacitan dan Yogyakarta juga bencana gunung meletus di Bali, menggerakkan aksi solidaritas.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Sekolah Standar Nasional ini adalah menyelenggarakan bazar amal khusus mainan anak-anak, (12/12). Seluruh siswa dari kelas 1 sampai 6 dihimbau untuk menyumbang maksimal 3 mainan untuk dijual di bazar. Dari 1.662 siswa terkumpul 4.500 macam mainan. Ada yang berupa boneka, mobil-mobilan, pesawat, robot, bongkar pasang dan mainan lainnya.
“Semua mainan dikemas dan diberi label harga. Harga mainan minimal Rp. 1.000 dan maksimal Rp. 10.000,” jelas Kepala SD Mudipat, Edy Susanto MPd.
Sejak bazar dibuka pada pukul 09.00 wib, siswa-siswi Mudipat sudah berjubel ingin membeli mainan yang telah mereka sumbangkan. Dari bazar tersebut terkumpul dana sebesar Rp 12.377.000. “Sungguh pencapaian yang luar biasa. Bahkan melebihi dari apa yang ditargetkan oleh panitia,” tambah Edy.
Para siswa terlihat antusias dengan kegiatan ini, dengan berupaya membeli mainan sebanyak-banyaknya. Seperti kesan yang disampaikan oleh Salma Khairun Nisa’, siswi kelas 4 A. “Mainannya murah-murah dan sekalian bisa beramal untuk membantu korban bencana alam,” ujarnya.
Selain bazar yang mampu menghimpun dana sebesar Rp. 12.377.000, pihak sekolah juga membuka posko bencana yang berlangsung selama sepekan, 5-12 Desember 2017, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 16.368.000. Total dana Rp 28.745.000 lantas melalui Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) PCM Ngagel Surabaya untuk disalurkan kepada korban bencana alam. (azizah)