PWMU.CO – Kamis kemarin (14/), Prof Din Syamsuddin selain mengisi acara konsolidasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, juga menghadiri launching Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya). Lazimnya di lembaga milik Muhammadiyah, Ketua Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu ini dipersilahkan untuk memberikan sambutan pembuka. Berikut adalah notulensi pidato Pak Din, begitu beliau akrab disapa, yang ditulis oleh Sulton Dedi Wijaya.
Setelah salam mengawali sambutannya dengan kalimat, “Izinkan saya untuk tidak mengulangi penghormatan (salam ta’dhim) yang sudah disebutkan sebelumnya. Saya cukup mengatakan, yang saya hormati semua yang patut dihormati. Saya tidak begitu senang jika dipanggil Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2015 tapi lebih senang jika dipanggil Ketua Ranting Muhammadiyah.
Di tengah kesibukannya sekarang, ternyata Pak Din mempunyai ide-ide untuk menjadi produser film. Di antara judul film yang akan disampaikan adalah, pertama “Jomblo Sakinah”. Bahwa status jomblo itu adalah sah-sah saja. Kedua, “Pertobatan Seorang Teroris di Depan Multazam”. Yang diilhami dari seorang teroris yang beristri dua. Istri yang pertama dengan background madrasah dan pesantren sedangkan istri yang kedua bertolak belakang dari istri pertama. Namun justru istri keduanyalah yang membawanya pada jalan pertaubatannya.
Kedatangan Din Syamsuddin ke UMSurabaya juga mendorong agar kampus ini juga membuat film tentang kampus yang mempunyai branding Kampus Sejuta Inovasi. Tiga judul yang ditawarkan antara lain Kampus Sejuta Perjuangan, Kampus Sejuta Nasib, dan Kampus Sejuta Bonek. “Silahkan pilih yang mana?” Din menawarkan ke seluruh hadirin.
(Baca: UMSurabaya Launching Fakultas Kedokteran, serta UMM Fasilitasi Peningkatan Mutu Fakultas Kedokteran, dan UMSurabaya Resmi Kantongi Izin Fakultas Kedokteran)
Pak Din menambahkan bahwa perjuangan adalah aktifitas yang tak pernah lelah, tidak boleh berhenti, harus diteruskan. Keberhasilan harus dicita-citakan, dan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Bahwa keberhasilan adalah buah dari sebuah keyakinan.
Perbarui rasa syukur setiap saat. Kesyukuran hari ini harus dilanjutkan. Waamma bini’mati robbika fahaddits. Melihat dengan pandangan prospektif. Orang beriman harus punya future oriented, hidup yang terarah dan bermakna. Harus ada future plan (perencanaan masa depan).
Selanjutnya halaman 02…