PWMU.CO – Menuntut ilmu tak mengenal waktu. Dalam kondisi apapun, mengkaji ilmu Allah memberikan motivasi tersendiri dalam menjalani hidup.
Demikian halnya dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Banyuwangi, Manyar, Gresik. Meski hujan rintik-rintik mengguyur desa sore itu, Ahad (17/12/17), namun tidak menyurutkan semangat jamaah mendatangi Masjid Al Muttaqin.
Selain shalat jamaah Maghrib, pengajian rutin setiap bulan oleh Drs H Muhammad In’am MPdI menjadi agenda yang dinanti.
Ustadz In’am—panggilan akrabnya—selalu menyuguhkan materi yang menarik. Kali ini dia lebih mengedepankan cara generasi muda dan orang tua menjaga agama, keluarga, dan ibadahnya.
“Shalat iku ora oleh sak kobere, ora telung wektu tapi limang wektu,” tuturnya dengan dialek Jawa kental. Maksudnya shalat itu tidak boleh sebisanya, bukan tiga waktu tapi lima waktu.
Seperti itulah caranya menyampaikan kajian agar mudah dipahami oleh masyarakat Muhammadiyah dan Aisyiyah Banyuwangi.
Pria yang tinggal di Kebomas ini mengajak jamaah untuk meramaikan masjid dengan Shalat dan mengaji.
“Jika para pemuda sudah jauh dari masjid maka akan banyak kemaksiatan. Pemuda akan jauh dari agama. Menjaga agama harus istiqamah, ora oleh rog-rog asem,” ujarnya.
“Ngaji kudu ajeg (mengaji harus rutin). Dengan mengaji kita akan tahu tentang agama,” sambung dia.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Bidang Tarjih dan Wakaf ini berharap kegiatan ini tetap istiqamah dan dapat diamalkan untuk kehidupan sehari-hari.
Semangat mengaji, memperbaiki diri. Ojo rog-rog asem! (Musrifah/TS)