PWMU.CO-Pimpinan Muhammadiyah yang tidak aktif mengurus Persyarikatan dengan alasan sibuk berarti ngenyek Pak Haedar Nashir dan Pak Din Syamsuddin.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur Nadjib Hamid saat mengisi pelatihan dai khusus oleh Lembaga Dakwah Khusus PWM Jatim di SD Muhammadiyah 4 Pucang Jl Pucang Anom 93 Surabaya, Ahad (24/12/17)
“Ada pemimpin ketika ditanya, kenapa cabangnya tidak aktif? Dia menjawab, ya Pak, orangnya sibuk-sibuk. Jawaban ini ngenyek Pak Din, ngenyek Pak Haidar,” ujar Nadjib Hamid.
Menurut dia, orang seperti Pak Din dan Pak Haedar kesibukannya sangat luar biasa tapi masih sempatkan datang ke daerah-daerah.
“Saya pernah mengawal Pak Din selama seminggu. Beliau pulang dari Jerman transit di Cengkareng untuk ke Surabaya. Kemudian telepon istrinya minta dibawakan pakaian bersih. Maka dikirimkan pakaian bersih satu tas, pakaian kotor dibawa pulang istrinya. Dari cengkareng langsung ke Juanda tiba di Juanda sekitar jam 05.00,” cerita Nadjib.
Dari Juanda, sambung Nadjib, langsung ke Jember mengunjungi korban musibah banjir. Kemudian memberikan ceramah dalam kegiatan yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember.
Habis shalat Dhuhur Pak Din menuju ke Blitar menghadiri acara penanaman bibit kopi yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). Menjelang Ashar balik ke Surabaya karena malamnya mengisi kegiatan di Surabaya. Setelah itu terbang ke Jakarta.
“Paginya kembali lagi ke Surabaya karena ngisi kegiatan di PWM,” ujarnya. “Masih mau bilang Pak Din itu pengangguran karena aktif mengurus Muhammadiyah? Pasti tidak, itu bagian dari pergerakan Muhammadiyah,” tegas Nadjib.
Maka kalau ada orang yang baru diangkat menjadi ketua cabang lantas tidak aktif dengan alasan sibuk, menurut dia, itu memang bukan tipologi pemimpin.
Pemimpin itu dalam konsep Islam, Nadjib menerangkan, adalah imam. “Imam fungsinya ya menggerakkan. Kalau imamnya bergerak maka anggotanya pasti bergerak itu yang pertama,” kata dia.
Kemudian yang kedua adalah mengoordinasikan. Kalau makmumnya berserakan ya disuruh tertib. Ketiga, selalu memberi keteladanan.
Sebaliknya pimpinan Muhammadiyah yang tidak ada kegiatan, kata Nadjib, berarti tidak mengerti zaman. Sebab di PCM dan PDM lainnya banyak kegiatan kok ada PCM tidak ada kegiatan sama sekali. (habibie)