PWMU.CO – Dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi, siswa-siswi SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Limas) belajar menulis surat pesan perdamaian dunia menggunakan tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, Jumat (5/1/18).
“Mereka sengaja diakrabkan dengan tiga bahasa itu. Tujuannya, agar dapat menghadapi persaingan di tengah-tengah era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” kata Wakil Kepala Sekolah SDM 15 Surabaya Ali Shodiqin.
Dia mengungkapakan pelajaran sejak dini dengan bahasa asing ini dapat membawa dampak baik bagi kemaslahatan umat manusia di seluruh penjuru dunia.
“Di hari penuh damai yakni hari Jumat, diharapkan anak-anak terlatih mengenal bahasa asing sejak dini. Agar ketika besar nanti, dapat menguasainya dan berprestasi. apalagi di era ini sangat butuh bahasa asing,” kata Ali Shodiqin.
Selain menulis surat perdamaian, para siswa juga diminta untuk menulis harapan positif perkembangan bangsa Indonesia. “Di era MEA, bila tidak pandai dan menguasai bahasa maka akan tergerus dengan pelaku dunia usaha lain yang berbondong-bondong kemari,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang digelar di pelataran sekolah inspiratif ini, ratusan siswa menuliskan save Palestina Yarussalem bukan milik Israel, Bela NKRI dan lain sebagainya.
salah seorang siswa kelas 6 SDM 15 Surabaya Ulmia Aura Safitri mengatakan, menulis surat perdamaian harus dengan teliti. Agar kata-kata yang disusun tidak salah ucap.
“Bila penulisan dan pengucapan salah, maka akan beda arti. Saya menulis surat motivasi agar anak-anak bangsa Indonesia tidak boleh kalah dengan bangsa lain,” katanya. (Ali Shodiqin/Ilmi)
PWMU.CO – Dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi, siswa-siswi SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Limas) belajar menulis surat pesan perdamaian dunia menggunakan tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab, Jumat (5/1/18).
“Mereka sengaja diakrabkan dengan tiga bahasa itu. Tujuannya, agar dapat menghadapi persaingan di tengah-tengah era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” kata Wakil Kepala Sekolah SDM 15 Surabaya Ali Shodiqin.
Dia mengungkapakan pelajaran sejak dini dengan bahasa asing ini dapat membawa dampak baik bagi kemaslahatan umat manusia di seluruh penjuru dunia.
“Di hari penuh damai yakni hari Jumat, diharapkan anak-anak terlatih mengenal bahasa asing sejak dini. Agar ketika besar nanti, dapat menguasainya dan berprestasi. apalagi di era ini sangat butuh bahasa asing,” kata Ali Shodiqin.
Selain menulis surat perdamaian, para siswa juga diminta untuk menulis harapan positif perkembangan bangsa Indonesia. “Di era MEA, bila tidak pandai dan menguasai bahasa maka akan tergerus dengan pelaku dunia usaha lain yang berbondong-bondong kemari,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang digelar di pelataran sekolah inspiratif ini, ratusan siswa menuliskan save Palestina Yarussalem bukan milik Israel, Bela NKRI dan lain sebagainya.
salah seorang siswa kelas 6 SDM 15 Surabaya Ulmia Aura Safitri mengatakan, menulis surat perdamaian harus dengan teliti. Agar kata-kata yang disusun tidak salah ucap.
“Bila penulisan dan pengucapan salah, maka akan beda arti. Saya menulis surat motivasi agar anak-anak bangsa Indonesia tidak boleh kalah dengan bangsa lain,” katanya. (Ali Shodiqin/Ilmi)