PWMU.CO – KH Ahmad Dahlan mengajarkan keikhlasan sebagai dasar perjuangan di Muhammadiyah untuk menggapai surga jannatun naim. Demikian prakata yang disampaikan Ustadz Muhammad Jazir pada Pengajian Ahad Pagi (7/1/18) yang digelar Majelus Tabligh Pimpinan Daerah Muhammaduyah Gresik di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Jazir mengatakan, antusisasme para jamaah yang menghadiri Pengajian Ahad Pagi ini, merupakan contoh sikap ikhlas dalam mendatangi majelis ilmu.
“Dalam sebuah hadits dijelaskan: Wahai orang-orang yang mendatangi majelis ilmu, pohon-pohon, tanah, dan batu- batu yang dilewati akan selalu beristighfar dan mendoakan agar kamu diampuni Allah,” demikian Jazir membacakan hadits Rasulullah SAW.
Dia juga mengajak warga Muhammadiyah dan seluruh umat Islam agar meramaikan majelis-majelis ilmu dan menjadikan masjid sebagai pusat gerakan dakwah.
Menurutnya, Muhammadiyah harus menggerakkan warganya untuk berjamaah di masjid. Karena pertumbuhan jumlah masjid tidak signifikan dengan bertambahnya jamaah yang memenuhi masjid tersebut.
“Umat Islam baru 15 persen yang jamaah di masjid, dan yang shalat subuh berjamaah sekitar 7 persen,” paparnya.
Jadi, lanjut dia, benar hadits Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah: Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.
“Banyak orang yg masih belum memahami keutamaan shalat Subuh berjamaah. Dijelaskan dalam hadits: Barang siapa yang shalat subuh berjamaah, maka seolah-olah dia telah shalat malam sepanjang malam,” katanya mengutip sebuah hadist.
Dia berpendapat, kekuatan berjamaah tidak hanya dalam shalat, tapi juga dalam tolong-menolong antarsesama.
Selain itu, masjid dapat dijadikan sebagai pusat gerakan baik untuk ibadah maupun sebagai penguatan ekonomi bagi orang-orang fakir miskin.
“Sambil berjamaah, menyisihkan segenggam beras. Dikumpulkan dan dibagikan kepada yang membutuhkan. Sungguh sebuah contoh kekuatan yang harus digerakkan,” pungkasnya. (Lilik Isnawati/Ilmi)