PWMU. CO– Tuberkulosis (TB) masih menjadi permasalahan serius. Untuk itu Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jepara menggandeng Aliansi Masyarakat Peduli TB-HIV melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Jepara, Jumat (5/1/2017).
Bertempat di ruang sidang komisi C DPRD Jepara, tim SSR TB-HIV Care Aisyiyah Jepara bertemu dengan ketua Komisi C DPRD Jepara Sunarto SSos beserta 5 Anggota Komisi C yaitu Syaifudin, Hj Sulastri, H Ach Sholikhin, H Masykuri dan Sugiyono.
Turut hadir pula dari unsur Pemerintah Daerah Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Kesehatan Kab. Jepara, dan Dokter Spesialis Paru RSUD RA Kartini Jepara.
Hj Bintang Chayati wakil dari PDA Jepara menyampaiakan bahwa program penanggulangan TB selama tahun 2017 dijalankan oleh tim SSR TB-HIV Care Aisyiyah Jepara, pada tahun 2018 ini banyak kegiatan yang dihentikan penganggarannya oleh donor.
“Perlu ada perhatian khusus dari pemerintah dalam hal penganggaran dan payung hukum untuk mewujudkan Jepara Bebas TB tahun 2030,” ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Jepara menyambut baik kehadiran rombongan PDA Jepara dalam audiensi ini.
Menanggapi pemaparan dan usulan, Sunarto menyampaikan akan mencoba mempersiapkan PERDA TB-HIV dan meminta pihak RSUD untuk menyediakan fasilitas bagi pasien TB MDR (Multi Drug Resistance) atau TB kebal obat.
“Perda tentang kolaborasi TB-HIV akan kami persiapkan bersama anggota DPRD lainnya dan tolong RSUD dapat menganggarkan pasilitas khusus bagi TB MDR” ujarnya.
Selain itu anggaran tambahan bagi Aisyiyah untuk kegiatan penananggulangan TB akan disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.
“Silahkan dibuat usulan kegiatan dan rencana anggarannya, kami akan mencoba mengusulkan tambahan Rp. 150.000.000,- untuk DKK dan Rp. 200.000.000,- untuk Aisyiyah,” tambahnya.
Acara ditutup dengan memperagakan salam TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh) sebagai simbol usaha bersama dalam memberantas TB. (arief)