PWMU. CO– Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang bahaya dan mitos yang salah dalam memahami diare, mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan penyuluhan dengan tema “Mitos yang salah tentang diare” Senin, (08/01/18).
Penyuluhan yang bertempat diruang tunggu rawat inap Ruang Roudho lantai 2 RS PKU Muhammadiyah Surabaya, Jl Kh Mas Mansyur 180-182 Surabaya ini disampaikan oleh Feri Rahman, salah satu mahasiswa D3 Keperawatan UMsurabaya.
Feri menyampaikan bahwa diare adalah penyakit berak-berak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari.
Bahaya diare menurut Feri adalah kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak sehingga penderita menjadi lemas. “Adapun penyebab diare bisa karena terserang virus, bakteri dan parasit,” sambungnya.
Baca: https://www.pwmu.co/4428/2016/04/umsurabaya-launching-fakultas-kedokteran/
Masih menurut Feri, hal yang dapat menimbulkan diare adalah makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, minum air yang mentah, makan makanan yang dihinggapi lalat, buang air besar disembarang tempat, lingkungan rumah yang kotor dan pemberian makan tambahan terlalu dini pada Bayi.
“Tanda kekurangan cairan adalah kesadaran menurun, cubitan kulit perut sangat lambat kembali, turunnya berat badan, mata tampak besar dan cekung, Tubuh lemas, menangis tapi tidak keluar air mata, peraban kulit dingin dan air kencing sedikit dan berwarna gelap atau jarang kencing,” terang Feri dihadapan para penunggu pasien RS PKU Muhammadiyah Surabaya.
“Masyarakat masih banyak yang mempercayai mitos atau beranggapan salah tentang diare atau mencret. Mereka menganggap bahwa mencret adalah tanda anak akan menjadi gemuk, tanda anak akan tumbuh gigi dan tanda anak akan dapat berjalan,” ungkap Feri.
“Cara mengatasi diare adalah dengan minum larutan oralit (gula dan garam), air putih masak dan bila anak kurang dari 6 bulan dan masih diberi ASI maka lanjutkan pemberian ASI,” lanjut Feri memberikan langkah pertama penanganan diare pada anak.
“Adapun cara mencegah diare, untuk bayi sampai umur 4 bulan hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif), Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan kepada bayi, Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci sebelum dimasak atau diminum, Selalu minum air yang telah di rebus (air masak atau air matang), makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan kecoa, dan memasak makanan dengan cara yang benar,” pesan Feri kepada orangtua keluarga pasien itu.
Jika diare berlanjut segera bawa ke Rumah Sakit Muhammdiyah Surabaya dengan dr Umum atau dr spesialis Anak dr Prijono Sp A (Senin-Jumat, jam 10.00 – 11.00 wib, khusus hari Sabtu sesuai perjanjian) dan dr Ahmad Assegaf Sp A (Senin-Jumat, jam 19.00 – 21.00 wib). (habibie)