PWMU.CO-Apa yang diobrolkan jika dua kepala sekolah Muhammadiyah bertemu? Ternyata bicara utang piutang.
“Bagaimana kabar sampeyan, Ustadz? Kalau saya baru mau ngutang miliaran lagi,” ucap Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Edy Susanto MPd ketika bertamu ke Kepala SMP Muhammadiyah 5 Muslikan MAg yang gedungnya bersebelahan, Selasa (16/1/2018). Keduanya lantas tertawa ringan.
Baca juga: SD Mudipat Sukses Juara Umum Kompetisi Panahan dan Sukses Penyelenggara
SD Muhammadiyah 4 yang dikenal dengan sebutan Mudipat berencana membangun gedung baru lagi. Gedung kembaran The Millenium Building (TMB). Lokasinya di depan TMB Jl. Pucang Jajar. Sekarang sudah tahap uji lapisan tanah atau dikenal dengan tes sondir dan boring. Gedung itu digunakan untuk kelas enam. Gedung yang diberi nama The Trans Knowledge saat ini menunggu turunnya surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemkot Surabaya. Jika sudah terbit IMB segera mulai pembangunan.
“Indikator sekolah unggul dan maju salah satunya tidak takut berutang. Ayo bangun sekolah meski harus ngutang,” jawab Muslikan lantas terkekeh.
Obrolan pun mengalir mewarnai silaturahim antar kepala sekolah ini. Selain membahas utang, keduanya membahas dinamika di sekolah masing-masing. “Pembangunan gedung baru tahun ini cukup memecah konsentrasi, Ustad,” kata Edy yang dinobatkan sebagai Kepala SD Berprestasi Kota Surabaya 2017.
“Kalau Spemma ini masih terus kami poles, Ustad. Semoga diberi kelancaran dan keberkahan untuk kita semua,” kata Muslikan. SMP Muhammadiyah 5 yang dikenal dengan sebutan Spemma barus selesai membangun gedung bertingkat tujuh lantai senilai Rp 16 miliar.
Keduanya menyudahi obrolan selama satu jam itu pada pukul sembilan pagi. Tradisi penguatan tali persaudaraan semacam ini dilakukan antar kepala sekolah di Surabaya. Apalagi sesama kepala sekolah Muhammadiyah. Tujuannya agar makin harmonis dan tak bersekat. (mul)