PWMU.CO-Menjadi santri di pondok pesantren sering dibayangkan hanya berkutat dengan ilmu agama dan mengaji dari pagi hingga malam. Di Pondok Pesantren al-Ihsan di Kabupaten Ngawi, para santri juga dibina berwirausaha di sektor agribisnis.
Santri yang rata-rata siswa tingkat SMP dan SMA diajarkan mengelola Green House berlokasi di Desa Banyubiru. Di sini berbagai macam jenis tumbuhan ada di antaranya stevia, mint, buah tin, padi hitam, dan tumbuhan lainnya.
Pondok pesantren binaan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Banyubiru ini mendidik para santri mulai menanam bibit, memberi pupuk, menyirami tumbuhan, sampai pemasaran. ”Para santri sepulang sekolah diberi kegiatan mengelola tanaman,agar mereka punya bekal ketika sudah lulus,” ujar pembina Green House Bashori ketika dihubungi Kamis (18/1/2018).
Baca juga: Ngaji Tak Melulu di Masjid, Santri TPQ Ini Adakan Tadarling
Salah satu santri yang ikut mengelola Green House sangat senang dengan kegiatan agribisnis. ”Saya menjadi tahu cara menanam bibit sampai menjual tanaman. Mondok jadi tidak menjenuhkan,” ungkap Deby Fitriana yang juga Sekretaris Bidang Organisasi PD IPM Ngawi.
Agribisnis menjadi pilihan wirausaha yang diberikan ke santri karena potensi kekayaan tumbuhan obat yang bernilai jual tinggi. ”Indonesia terkenal sebagai negara agraris, sayang kalau tidak kita maksimalkan sektor pertaniannya. Sebagai generasi penerus bangsa, maka para santri harus memiliki skills pertanian dan wirausaha” tegasnya
Green house ini sudah didengar oleh orang manca negara dari Cina,India, dan Malaysia. Namun permintaan untuk berkunjung belum bisa dipenuhi karena santri belum paham bahasa Inggris. ”Kami belum bisa menerima tamu dari luar negeri, karena santri belum memiliki kemampuan bahasa inggris,” terang Bashori yang juga Anggota Pimpinan Ranting Banyubiru. (Ana Retno Mutia)