PWMU.CO-Ketua PP Muhmadiyah Prof Dr Haedar Nashir menjelaskan di Surabaya ini 91 tahun lalu ada sejarah fenomenal yaitu berlangsungnya Kongres Aisyiyah bertempat di Gedung Bioskop Kranggan.
Cerita Haedar Nashir itu disampaikan kepada peserta Tanwir I Aisyiyah di UMSurabaya yang dibuka Wapres Jusuf Kalla, Jumat (19/1/2018).
Baca juga: Angka 13 di Hari Jumat Bermakna Keberuntungan bagi UMSurabaya
Kongres Aisyiyah itu, sambung Haedar, dilakukan dalam Kongres Muhammadiyah tahun 1926. “Ini sejarah fenomenal dan langka sebab ini baru satu-satunya ada kongres perempuan tahun itu. Baru dua tahun kemudian ada Kongres Wanita,” tandasnya.
Kongres Aisyiyah di gedung bioskop itu, kata Haedar, diliput besar oleh surat kabar Pewarta Surabaya dan Sin Tik Po. Liputannya mengungkap sosok di balik kongres itu yaitu Walidah Dahlan. “Ini momen sejarah yang perlu dikenang di Aisyiyah yang saat ini Tanwir di Surabaya,” ujarnya.
Haedar melanjutkan, tahun 1945 ketika Ny Walidah Dahlan sedang sakit kepada orang-orang yang menjenguknya berpesan, Indonesia telah merdeka, tibggallah yang belum merdeka agama Islam, belum merdeka dari kekolotan.
“Maka sebarkan Muhammadiyah dan Aisyiyah sehingga rakyat Indonesia menjadi makmur baldatun thoyibatun wa rabbun ghofur,” kata Haedar mengutip pesan terakhir Ny. Walidah Dahlan. (Uzlifah, sgp)