PWMU.CO – Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) agaknya menjadi rangsangan bagi sekolah untuk tampil beda. Madrasah Ibtidaiyah Al Islamiyah (Muhammadiyah) Kramat, Duduksampeyan, Gresik, contohnya. Di tengah keterbatasannya, sekolah ini mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki untuk menyuguhkan yang terbaik.
Saat pengamatan ruang kelas di sekolah ideologis ini, Kamis (18/1/18), tim juri cukup dikagetkan dengan lantai ruang kelas yang beberapa bulan sebelumnya tampak kusam. Namun, saat ini berubah menjadi cerah.
“Wah, lantainya sekarang seperti lantai Masjid Ahmad Dahlan. Kami turut senang dengan perubahan kenampakan fisik di sekolah ini. Saya yakin para siswa juga gembira,” ucap M Fadloli Aziz SSi MPd, salah satu tim juri.
Selain itu, nampak sudut baca di depan kelas. “Sudah bagus ada sudut baca di tempat yang strategis ini. Hanya saja koleksi bukunya, buku kuno ya. Ini kalau dijual jadi mahal,” goda Aziz—panggilan akrabnya. Aziz bersyukur sekolah ini sekarang makin indah dan terlihat semangatnya.
“Alhamdulillah, setelah lantai sekolah kita sudah cantik, mari kita upayakan bersama nambah buku bacaan yang disukai anak-anak,” tuturnya.
Selain penjurian LLSMS, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk pelantikan Kepala MIM Kramat yang baru terpilih.
Dalam sambutannya, Anifatul Umami SPd meminta doa semoga bisa mengemban amanah dengan baik.
“Semoga dalam menjalankan amanah ini diberikan kemudahan dan rahmat dari Allah Swt,” tutur Kepala Sekolah Laskar Pelangi Gresik ini.
Disebut sekolah Laskar Pelangi, karena jumlah siswanya minim, total kelas 1-6 hanya 23 siswa. Itu mengingatkan pada kisah sekolah Muhammadiyah di Belitung dalam novel atau film Laskar Pelangi, yang muridnya juga minim.
Sementara itu, Ir Dodik Priyambada, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik menyampaikan pelantikan ini sebagai momentum untuk melakukan perubahan pendidikan yang lebih baik.
“Kalau semua diniati sebagai panggilan dakwah Islam melalui AUM pendidikan, insyaallah sesuatu yang sulit akan menjadi mudah. Apalagi kita selalu bisa merawat sinergi antara sekolah, Ranting, Cabang, dan Daerah. Buktinya setiap kali kami ke sekolah ini, Bapak-Bapak PCM Duduksampean selalu mendampingi,” ujarnya.
Pria yang biasa disapa Dodik ini mengungkapkan keunggulan sekolah perlu disepakati untuk menjadi brand atau merk sekolah.
“Misalnya unggul dalam kemampuan baca dan tahfidz Alquran sebagaimana tadi siswa yang membaca Alquran. Kita kawal dengan baik agar keunggulan tersebut melekat pada sekolah kita dan diminati masyarakat,” ungkap Dodik memuji satu dari dua jumlah siswa di kelas 6.
Dodik juga memotivasi seluruh guru agar tidak merasa kecil. “Kita tidak sendiri. Mari kita bersama-sama bersinergi untuk mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah ini agar bisa menghasilkan generasi Islam yang tangguh dan berkemajuan,” ucapnya.
Sekolah hebat, berlari tanpa lelah! (MFA/TS)