PWMU.CO-Tanwir I Aisyiyah yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat-Ahad (19-21/1/2018) dihadiri anggota Pimpinan Cabang Istimewa Mesir, Taiwan dan Malaysia. Uniknya perwakilan Aisyiyah Mesir masih sangat belia. Namanya Nafiatus Sholihah.
“Justru yang muda-muda ini ikonnya PCIA Mesir. Kalau Taiwan sasaran dakwah TKW, Mesir ya mahasiswanya,” terang Nafiatus Sholihah kepada PWMU.CO di sela mengikuti sidang.
Baca juga: Cerita di Balik Berdirinya TK ABA Pertama di Mesir
Dengan ramah Nafi menceritakan serba-serbi mahasiswa yang mengurus persyarikatan di luar negeri. Meski TK ABA sangat diminati warga Indonesia di Mesir tapi masih belum bisa menjadi income persyarikatan. “Masalah terberat kami masih seputar pendanaan, pemasukan TK hanya cukup untuk operasional sekolah,” jelas alumnus Muallimat 6 tahun silam.
Mahasiswa asal Ponorogo ini menyampaikan banyak terima kasih pada tujuh perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang turut mendukung pembangunan gedung dakwah PCIM/PCIA Mesir. “Alhamdulillah proposal kami diijabahi beberapa PTM salah satunya Universitas Muhammadiyah Surabaya ini. Jadi kami punya tempat sendiri untuk mengadakan acara-acara kami,” ucapnya sambil terkekeh.
Dalam kesempatan Tanwir ini ia tak ragu menyapa beberapa peserta dan belajar dari Aisyiyah seluruh Indonesia. Bahkan ia kerap sharing tentang program dengan beberapa anggota Nasyiatul Aisyiyah. Salah satunya berkomunikasi dengan Hanif Muallifah dari PWNA Jatim.
Bicara dengan Nafi membuat Hanif sangat terkesan dengan kegigihan anggota Aisyiyah Mesir ini. “Dia masih muda, ramah, dan pintar ya. Senang bergaul dengan Nafi,” kata anggota departemen kesehatan Nasyiatul Aisyiyah Jatim tersebut. (Erfin Walidah)