PWMU.CO-SD Islam Terpadu (SDIT) Muhammadiyah Bireuen pantas menjadi penyokong Bireuen masuk 10 besar Kabupaten Literasi Nasional yang dianugerahkan oleh Kemendikbud. Sekolah ini meraih juara satu lomba literasi kabupaten. Lebih dahsyat lagi, enam buku diterbitkan oleh lima guru dalam waktu dua bulan.
Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen Rizky Dasilva SpdI MA menjelaskan, enam buku karya guru sekolah ini akan diluncurkan pertengahan Februari mendatang. ”Dua buku karya saya berisi cara menghafal al-Quran dan memberi hadiah yang bermanfaat kepada anak atau teman. Sedang empat buku karya guru lainnya merupakan fiksi novel untuk bacaan remaja dengan pesan pergaulan yang islami,” kata Rizky dihubungi Kamis (25/1/2018).
Dia menceritakan, proses penulisan buku itu setelah mengikuti diklat penulisan selama dua hari yang diadakan Dinas Pendidikan Bireuen Desember 2017. Dari hasil diklat itu sudah menghasilkan puluhan buku dari peserta karena mottonya satu guru satu buku. ”Guru SDIT ini dalam dua bulan sudah terbit enam buku dan siap diluncurkan,” tambahnya lagi.
Baca juga: Reward Buku untuk Kontributor PWMU.CO, Cara Tradisikan Budaya Literasi dalam Beragam Aktivitas
Buku tulisan Rizky berjudul Jalan Sukses Sang Hafiz dan Berikan Aku Cinta. Buku pertama, menurut Rizky, terdiri 88 halaman berisi pedoman praktis membina anak menjadi hafiz al-Quran sejak dini. ”Metodenya one day two ayat atau ondata,” ujarnya. ”Untuk anak yang belum bisa membaca caranya guru atau orangtua membacakan ayat lantas anak diminta menirukan berulang-ulang. Sesudah itu diminta setoran ayat,” sambungnya.
Di bab terakhir buku itu mengisahkan murid-murid SDIT Muhammadiyah yang sukses menghafal satu juz al-Quran dalam satu tahun. Para murid ini berhasil menghafal ayat dengan metode Ondata ini. ”Jadi dengan buku ini saya ingin berbagi pengalaman sehingga bermanfaat untuk umat,” kata Rizky.
Buku kedua berjudul Berikan Aku Cinta. Walaupun judulnya mirip novel tapi buku 120 halaman ini panduan mendidik anak dengan memberikan hadiah dan hukuman. ”Perilaku dan sifat anak bisa dibina dan diarahkan sejak kecil dengan memberi hadiah dan hukuman,” katanya. ”Cara lama ini banyak dilupakan orangtua yang sibuk. Ketika sifat buruk anak sampai besar susah diubah baru mengeluh dan menyalahkan anaknya padahal orangtua yang tidak pernah perhatian,” tuturnya.
Buku lain tulisan guru SDIT Muhammadiyah yang berbentuk novel adalah Sihir Cinta untuk sang Bidadari karya Tuti Novianti SPd. Kemudian karya Ade Zulhasni SPd berjudul Setia Memeluk Senja. Ada juga tulisan Annisa SPd berjudul Senandung Hijrah Aisa. Buku terakhir karya Fitria Aprianty SPd berjudul Amarantha. (sgp)