PWMU.CO – Ketua Kwartir Wilayah (Kwarwil) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) Jawa Timur Muhammad Harun Roesyiedh punya cara tersendiri untuk membangkitkan semangat para Pandu HW.
Berbicara dalam Pembukaan Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) yang digelar oleh SMPM 4 Giri, Kebomas, Gresik, (26-27/1/18), Ramanda Harun—panggilan akrabnya—menjelaskan makna simbol HW untuk membangkitkan semangat itu.
“Lingkaran dengan gambar matahari bersinar utama 12 dengan monogram HW di tengahnya bermakna bahwa setiap anggota pandu HW diharapkan mampu memancarkan sinar pribadi Muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan makna bendera resmi Pandu HW yang berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan lebar dan panjangnya dua berbanding tiga.
“Di dalamnya berisi enam garis hujan yang bermakna Rukun Iman dan lima garis kuning bermakna Rukun Islam. Di sudut sebelah kiri atas dasar persegi panjang hijau dengan ukuran lebar dan panjangnya masing-masing seperti lebar dan sepertiga lebar dan sepertiganya panjang bendera,” jelasnya.
Tak lupa dia juga mengingatkan adanya tepuk HW baru, yang melambangkan Rukun Islam dan Rukun Iman. “Jirolu jirolu jiro jiro ji tepuk H tepuk W tepuk Yes,” ucapnya sambil memeragakan tepukan. Kepada seluruh peserta, Ramanda Harun berpesan untuk melaksanakan shalat tepat waktu, disiplin, dan bertanggung jawab.
Di bagian lain, ia mengusulkan agar nama kegiatan Perjusa diganti dengan Kemahiranku yang berarti perkemahan akhir pekan.
Kepala SMPM 4 Giri Nung Muawanah MPd menjelaskan, acara ini diharapkan bisa melatih seluruh siswa dalam kemandirian dan tanggung jawab. (Erna Hidayati)