PWMU.CO – “Pandu itu harus dinamis, inovatif, dan harus banyak akal. Jangan kehabisan akal. Tapi jangan juga nakal. Harus terus bergerak dalam bingkai kepanduan.”
Sesepuh Hizbul Wathan Gresik Hilmi Aziz menyampaikan hal itu saat memberi nasehat pada para pandu muda dalam acara Pembentukan Gerakan Kepanduan HW Kracab Manyar, Gresik, di Qabilah MI Muhammadiyah 2 Karangrejo, Sabtu (27/1/18).
“Mari kita niatkan semua apa yang kita lakukan untuk gerakan kepanduan karena semata-mata mencari ridha Allah,” pesannya.
Hilmi yang dikenal pandai melucu itu melanjutkan, “Setelah niat, ditandangi, dikerjakan. Jangan hanya niat tetapi tidak dikerjakan. Rumusnya NTNT. Apa itu? Niat Tandang Niat Tandang.” Hadirin pun tak kuasa melepas gelak-tawa.
Setelah puas menghibur peserta dengan pernyataan lucunya, Hilmi lalu menjelaskan ciri-ciri gerakan HW, yaitu sebagai kepanduan Islam, yaitu melaksanakan amar makruf nahi munkar. “Ciri gerakan HW yang lain adalah simpati, partisipasi, dan jangan sampai antipati. Dan harus ada ledakan gerakan,” tegasnya.
Dalam memberikan materi, Hilmi tidak memanfaatkan proyektor alias LCD. Dia malah membuat tulisan pada kertas yang digantung di tiang mikrofon.
Dan begini dia beralasan. “Kenapa materi tidak saya tulis di leptop dan ditayangkan di LCD?” tanyanya pada peserta, seperti serius. Tapi lanjutan pernyataannya bikin peserta ngakak. “Antisipasi kalau lampu mati.” Meski secara bergurau, tapi Hilmi ingin menunjukkan bahwa HW memang harus banyak akal.
Di akhir nasehatnya, dia berpesan agar sekolah Muhammadiyah harus mendukung HW. “IPM dan Tapak Suci,” ucapnya. Kali ini dengan seirus. (Musyrifah)