PWMU.CO – Bagi pembaca yang pernah menonton film Nyai Ahmad Dahlan (NAD), tentu masih ingat adegan lucu. Saat itu Nyai Ahmad Dahlan yang diperankan Tika Bravani sedang mengajarkan membaca huruf latin kepada para ibu-ibu lanjut usia sebagai murid. Nyai dahlan pun menuliskan kosakata ‘ajam’ (ejaan lama) atau ayam sambil menggambar ayam.
Dari sekian murid yang membacanya dengan benar “ayam”, ada satu lansia yang ngotot menyahut bahwa huruf-huruf itu dibaca ‘pitik’ (bahasa Jawa untuk ayam). Sudah tentu ia menyahut pitik karena belum bisa membaca, hanya melihat gambar.
Murid-murid lainnya pun tergelak. Tapi perempuan itu, yang bernama film Mbah Marto, tetap ngotot. “Kan podo ae, ayam yo pitik, pitik yo ayam,” gerundel perempuan itu yang berarti “kan sama saja, ayam itu ya pitik, pitik itu ya ayam”.
Siapa sangka ternyata pemeran adegan yang juga membuat semua penonton film NAD ini tertawa, ternyata seperti tidak sengaja. Pun, kehidupan keseharian pemerannya juga sangat berbeda dengan apa yang ada di film. Istilah “kecelakaan” dipakai oleh Hadiroh, pemeran Mbah Marto itu, saat menjelaskan pemilihan dirinya terlibat dalam film NAD.
“Apa itu gak namanya kecelakaan. Lha wong waktu itu saya mengawasi latihan di padepokan seperti biasa. Nah, pemainnya ternyata kurang satu. Akhirnya saya yang ditunjuk,” cerita Penasehat Pimpinan Pusat Aisyiyah itu kepada PWMU.CO di sela-sela Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, (21/1).
“Ya…karena tidak ada orang lagi, mau gak mau saya harus mau ketika sutradara Olla Atta Adonara meminta saya,” lanjut Hadiroh dengan senyum karena dia merasa konyol. Akhirnya, dia pun berperan sebagai Mbah Marto, salah seorang murid pengajian Al Maghribi yang santrinya terdiri dari kaum Lansia dan buruh batik.
Hingga sekarang, ibu mertua dari Ketua PP Pemuda Muhammadiyah 2006-2010 M. Izzul Muslimin itu, selalu tersenyum sendiri bila mengingat keterlibatannya dalam film NAD. Dia sama sekali tidak mengira sebelumnya bahwa dirinya akan menjadi bintang film di layar lebar.
(Baca juga: Lagu Sang Surya Bergema di Bioskop sebelum Pemutaran Film Nyai Ahmad Dahlan. Inilah Video dan Foto-fotonya)
Dan, rasa “malu” itu kemudian memuncak saat diajak sang putri yang juga Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Widyastuti MHum untuk ikut menonton film NAD. “Ya Allah Nok…..dadi sesuk kui diputer sakmono gedeng layare dan dilihat orang banyak,” ungkapan Hadiroh kepada anaknya yang sering dipanggilnya dengan “Nok” itu. Ya allah, jadi besuk film itu akan diputar di layar yang lebar itu dan dilihat banyak orang..
“Saya itu tidak pernah lihat film layar lebar. Ya baru sekali itu. Yo malu lah, lucu menjadi orang oon seperti itu,” ucapnya yang disambut tawa lepas bersama Widyastuti, yang juga produser film NAD.
Sebagaimana dalam film NAD, dia disuruh Nyai Ahmad Dahlan membaca huruf a-j-a-m. Dia mampu mengejanya dengan benar tapi ngotot membacanya “pitik” karena ada gambar ayam di situ. Dan ternyata adegan itu menjadi golden scene, adegan terbaik di film NAD. (uzlifah)