PWMU.CO-Seluruh masjid dan mushala milik persyarikatan Muhammadiyah Kota Probolinggo melaksanakan shalat khusuf, Rabu (31/1/2018) malam, tak terkecuali semua siswa kelas 6 MI Muhammadiyah.
Jamaah terdiri dari murid, ustadz, ustadzah beserta keluarga mengikuti shalat gerhana bulan di Masjid MI Muhammadiyah 1. Gerhana bulan tahun ini dikenal sebagai Super Blue Blood Moon. Shalat gerhana dikerjakan setelah shalat Isya.
Sebelum shalat khusuf dimulai, guru fikih Ustadz Moch. Imron Haris mendapat penjelasan tata cara shalat gerhana. ”Bedanya shalat khusuf dengan shalat lainnya yakni tiap rakaat rukuk dua kali. Setelah rukuk pertama bangkit i’tidal lantas membaca al-Fatihah, surat, kemudian rukuk lagi,” paparnya.
Ketika siswa Jauhar Labib Dawud berdiri dengan keras bersuara, ”Assholaatu jami’ah..” maka seluruh jamaah berdiri bersiap mengerjakan shalat. Bertindak sebagai imam Ustadz Moh. Waqik, guru tahfidh MIM.
Selesai shalat disampaikan khotbah yang disampaikan oleh Kepala MIM 1 Hanafi. ” Terjadinya gerhana bulan dikarenakan bumi menutupi cahaya matahari sehingga bulan tertutupi oleh bayang-bayang bumi. Itu terjadi karena matahari, bumi dan bulan berada pada posisi garis lurus,” papar Hanafi.
Karena itu, sambung dia, jangan sampai ada keyakinan pada kita, terjadinya gerhana bulan disebabkan bulan dimakan oleh Betara Kala. ”Gerhana ini merupakan hal yang biasa terjadi, pada saat terjadinya gerhana baik bulan maupun matahari kita dianjurkan banyak berdzikir, bertakbir dan shalat khusuf/husuf,” ujarnya sekaligus menutup khotbah. (T. Urjila)