PWMU.CO – Gerhana bulan menjadi salah satu bukti bahwa takdir atau ketentuan Allah di alam semesta tidak bisa diubah. Sebab, hukum-hukum Allah di alam semesta sudah ditetapkan Allah melalui “mekanisme” yang sering disebut sebagai sunatullah.
Matahari, bumi, dan bulan beredar pun mengikuti sunatullah yang pasti itu. Sehingga ilmu pengetahuan bisa menghitung kapan akan terjadi gerhana bulan atau matahari.
“Dengan adanya gerhana bulan kita harus sadar bahwa kita tidak bisa mengubah takdir,” ungkap Ustadz M Fiqih Risalah saat menjadi imam dan khatib shalat gerhana bulan di Masjid At Taqwa Pondok permata Suci (PPS) Manyar Gresik, Rabu (31/1/18).
“Adapun makna dari shalat gerhana ini kekhilafan (dosa) kita akan dihapus melalui kebaikan, layaknya bulan yang tertutup kemudian terang kembali,” ungkapnya.
Selain bicara soal gerhana bulan, Fikih menyampaikan bahwa meski banyak orang yang menjalankan kebajikan tapi banyak juga yang berbuat maksiat.
Hal ini terjadi, kata dia karena setan terus menghantui orang-orang yang taat. “Karena sejak dulu setan tidak ingin melihat manusia berbuat baik,” terangnya.
Oleh sebab itu, pesan Fiqih, kita sebagai khalifah di bumi ini harus selalu optimis melakukan segala kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat kelak.
Dalam shalat gerhana tersebut, masjid yang terdiri dari dua lantai dipadati oleh jamaah. Tidak sedikit juga yang membawa anak-anaknya untuk shalat.
Beberapa anak yang terdengar ramai tak mengurangi kekhusuan para jamaah yang shalat di Mesjid yang terletak di Jalan Intan 11-13 PPS ini. (Anik)