PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Nur Cholis Huda berpesan agar dosen dan karyawan Universita Muhammadiyah Siadoarjo (Umsida) tidak gampang sambat.
Pernyataan itu dia sampaikan saat memberikan materi tentang “Etos Kerja di Persyarikatan” pada Darul Arqam Dosen dan Karyawan Umsida Angkatan ke-3, di Kampus 4 Umsida, Sidoarjo, Sabtu (3/2/18).
Agar tidak gampang sambat Nur Cholis punya resep. “Ubahlah kata ‘tetapi’ menjadi ‘meskipun’,” ujarnya.
Dia pun memberi contoh, “Saya ingin datang tepat waktu tetapi rumah saya jauh. Kalimat itu harus diubah menjadi: Saya ingin datang tepat waktu meski rumah saya jauh,” jelas dia.
Atau, ujarnya, ubahlah kalimat, “Saya ingin saya ingin mengajar dengan baik tetapi banyak pekerjaan” menjadi: “Saya ingin saya ingin mengajar dengan baik tetapi banyak pekerjaan”.
Dia menyampaikan, orang Muhammadiyah itu harus punya semangat kerja yang tinggi. “Semangat bekerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan sebagai manifestasi mencari ridha Allah,” tegasnya.
Nur Cholis mengingatkan, menjadi pimpinan, kader, dan warga Muhammadiyah harus bisa mengabil tiga filosofi matahari yang menjadi simbol Muhammadiyah.
“Pertama, matahari itu mencerahkan. Supaya mencerahkan orang lain, maka diri sendiri harus cerah. Saya harus hidup cerah dan mencerahkan,” ujarnya.
Kedua, matahari semangatnya memberi. “Yakni memberi sebanyak-banyaknya bukan mendapat atau meminta sebanyak-banyaknya. Jadi warga Muhammadiyah tidak boleh membebani,” tuturnya sambil berpesan agar dosen dan karyawan selalu yakin bahwa tidak ada kebaikan yang hilang.
Ketiga, matahari itu istiqamah. Selalu terbit dalam cuaca apapun. “Matahari itu cerah, hujan, atau mendung selalu terbit dari timur,” katanya. Orang Muhammadiyah itu, kata dia, harus punya keistiqamahan seperti matahai karena punya cita-cita. “Tidak mudah berubah sikap,” ucapnya.
Nur Cholis menyampaikan empat
etos kerja Muhammadiyah, yaitu, tauhid yang kokoh. Kedua, bekerja ikhlas dengan ciri-ciri: gembira, bersyukur, sabar, cinta. Ketiga, khusyu dan yang keempat harus militan. (Dian)