PWMU.CO – Baim disunat jin! Berita itu begitu cepat menyebar dan menghebohkan sebagian warga nelayan Kenjeran, tepatnya Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamaan Bulak, Kota Surabaya, Senin (5/1/18) pagi.
Bagaimana tidak? Selama ini belum pernah terdengar kabar jika Ibrahim Rasya Putra Ramadhan (10 tahun)—atau yang akrab dipanggil Baim—sudah khitan. Undangan syukuran atau walimatul khitan pun belum pernah diterima para tetangga.
Maka, berita pagi itu begitu mengejutkan. Lalu berduyun-duyunlah para tetangga mendatangi rumah Baim untuk melihat ‘burung’ hasil khitanan jin.
Benarkah Baim telah dikhitan atau disunat jin? “Ya bentuk burung Baim memang seperti telah disunat,” kata Isa Aisyah, ibunda Baim yang sempat memeriksa kemaluan anaknya.
Kehebohan berawal ketika pagi-pagi di hari Senin itu, Supairo’—guru ngaji Baim di TPA Darussalam mendatangi Isa Aisyah untuk mendaftar anaknya pada acara “Sunatan Massal” yang akan digelar pada bulan Juni 2018 mendatang.
Isa Aisyah senang menerima ‘pinangan’ sunatan tersebut. Segera ia kabarkan hal itu pada Baim. Tapi apa yang terjadi? “Baim loh sudah sunat,” ucap siswa Kelas 3 SD Bahari Muhammadiyah 9 Jalan Sukolilo 104 Surabaya itu.
Kontan Isa menjerit, lalu menangis. Sebab selama ini, ia dan Rahman, suaminya, tidak pernah mengkhitankan anak sulungnya itu. Isa pun langsung memeriksa ‘burung’ Baim. Ternyata bentuknya memang seperti sudah dikhitan. Nah, dari situlah munculnya kabar burung, bahwa ‘burung’ Baim telah disunat oleh jin.
Melihat kondisi ‘burung’ anaknya seperti itu, Isa bersama keluarga langsung berembuk. Hasilnya: Baim harus segera dibawa ke dokter untuk dirapikan ‘burung’-nya atau dikhitan secara medis.
Saat itu pula keluarga menyiapkan segala sesuatunya untuk keperluan tasyakuran kecil-kecilan.
Isa sendiri sebenarnya telah curiga. “Tiga hari dia tidak enak makan. Badannya panas. Saat saya tanya, ‘Mau apa?’ dia hanya geleng-geleng. Tapi lagaknya seperti menyembunyikan sesuatu,” cerita Isa.
Apa yang terjadi saat Baim yang Senin malam itu juga dibawa ke dokter?
Setelah memeriksa alat kelamin Baim, dr Anas yang menanganinya membantah jika ‘burung’ Baim telah dikhitan jin. “Tidak ada ceritanya anak manusia disunat jin. Yang terjadi pada kemaluan Baim adalah parafimosis,” terangnya.
Menurut Anas, parafimosis adalah kelainan bentuk kelamin laki-laki yang terjadi karena preputium (kulup atau kulit ujung kelamin) yang tertarik ke belakang dan melipat, serta menjerat batang kelamin sehingga tidak bisa lagi ditarik ke depan.
“Itu yang menyebabkan kepala kelamin terlihat seolah-olah seperti telah dikhitan,” jelas Anas.
Menurutnya, kondisi yang menyebabkan terjadinya parafimosis antara lain faktor setelah ereksi, menarik kelamin terlalu kuat pada saat mau kencing, atau karena kelamin sering dibuat main-main.
“Anak yang mengalami kondisi ini harus segera dikhitan untuk mencegah agar kulup tidak menjerat kelamin. Bahkan bisa mencegah aliran darah sehingga menyebabkan edema (bengkak) dan kematian jaringan kelamin. Hal ini yang membuat Baim badannya panas,” urainya.
Usai memberikan penjelasan, dokter Anas melakukan sunat laser pada Baim dengan sangat hati-hati dan teliti. “Iya sudah. Sekarang sudah tenang karena sudah selesai. Silakan dibagi berkat tasyakurannya,” ujarnya membuat lega seluruh keluarga.
Ah Baim, ada-ada saja. (Bunda Tri)