PWMU.CO-Selasa (06/02/2018) ada pemandangan yang tidak biasa di Perpustakaan SD Muhammadiyah 01 Tanggul. Pada saat itu sedang berlangsung kegiatan murajaah. Murajaah merupakan kegiatan rutin untuk meningkatkan hafalan ayat Alquran.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan pencapaian surat. Di perpustakaan ditempati oleh kelompok siswa yang sudah mencapai juz 28 dan juz 1. Pada saat itu, guru yang membimbing murajaah juz 30 di kelas sebelah berhalangan masuk. Maka siswa di kelas itu digabung dengan kelompok di perpustakaan.
Baca Juga: Dengan Peraga Sederhana, Pelajaran di Kelas Itu Jadi Heboh
Siswa menjadi begitu banyak, maka guru butuh asisten untuk membantu. Lantas guru meminta bantuan kepada tiga siswa untuk ikut membimbing hafalan adik kelasnya.
“Ayo anak-anak, Bu Guru minta tolong kalian bimbing adik-adikmu ya,” pinta guru.
“Iya, Bu,” jawab Najma, Salma dan Desi. Ketiga siswa itu pun membimbing adik kelasnya menyetor hafalan surat minimal dua ayat. Begitu seterusnya bergiliran hingga habis.
Di akhir pembelajaran, guru bertanya kepada ketiga anak tersebut. “Bagaimana anak-anak, ada kesulitan?”
“Harus sabar, ya Bu,” jawab Najma.
“Ada anak yang jengkelin, Bu. Padahal ayatnya pendek-pendek setornya cuma dua ayat,” ujar Desi menimpali.
“Memangnya yang dibaca surat apa?” tanya Bu Guru.
“Al Fajr, Bu,” jawab Desi.
“Oalah, ya sudah tidak apa-apa, yang penting kalian sudah berani dan mau mengamalkan ilmu kepada teman-temanmu,” jelas Bu Guru.
“Iya, Bu, terima kasih,” jawab mereka.
Alhamdulillah, pada akhirnya murajaah berjalan dengan lancar. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membimbing dan mengajar temannya sendiri. Metode ini dikenal dengan Tutor Sebaya. Siswa bisa dilatih untuk berani, percaya diri dan belajar menjadi guru. (Nur Sabaha)