PWMU.CO – Dakwah komunitas yang dilakukan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim kali ini menyasar anak-anak punk. Seperti yang berlangsung di Tuban (4/2/18) pekan lalu.
Dalam kegiatan bertajuk “Sehari Bersama Komunitas Punk itu” yang dipusatkan di sekitar Masjid Darussalam, Selatan Alun- Alun Tuban itu—LDK PWM Jatim melakukan asesmen (penilaian) kepada para anggota komunitas punk di sekitar wilayah Tuban.
Acara yang dipimpin langsung oleh Ketua LDK PWM Jatim Muhammad Arifin ini juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban Ustadz Nurul Yakin dan Tim LDK PDM Tuban.
Kepada PWMU.CO, Ahad (11/2.18), Arifin menjelaskan, sebelum dilakukan asesmen, terlebih dahulu dilakukan pencerahan dengan materi seputar: Hidup Sehat di Lingkungan Komunitas, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, dan Rehabilitasi Mental.
Pada awalnya, jelas dia, tim merasa kesulitan menemukan cara supaya anggota punk ini bisa ketawa sehingga tidak nampak kaku. “Sebab sejak tim datang pukul 07.00 hingga acara akan dimulai pukul 08.00 tidak satupun anggota punk itu yang ketawa,” jelasnya heran.
Tapi, Soejono–anggota tim LDK PWM Jatim yang ditunjuk sebagai MC dalam pembukaan acara—akhirnya dengan beberapa pantunya mampu membuat sebagaian anggota punk ketawa.
Ketawa itu berlanjut saat Arifin dalam menyampaikan materi menampilkan film motivasi kehidupan yang berisi gambar atau adegan lucu.
Pada materi asesmen yang dipimpin oleh Lely Eka Mariyati dengan anggota Soejono, Warsono, dan Tulus Widodo para anggota komunitas punk itu menyampaikan keluh kesah dan suka duka menjagi anak punk.
Dari pengakuan dan keluh kesah itulah akhirnya tim mengajak kepada anggota punk agar hidup lebih baik.
Soal kiprahnya pada komunitas punk, Arifin menjelsakan bahwa sebagai gerakan dakwah yang berangkat dari Alquran surat Ali Imran ayat 104, Muhammadiyah tidak boleh henti-hentinya melakukan ijtihad dakwah.
“Melalui lembaga dakwah barunya, yaitu LDK, Muhammadiyah telah mempraktikkan berbagai metode dakwah, termasuk di dalamnya adalah dakwah berbasis komunitas,” jelasnya. “Dan komunitas punk adalah salah satunya.”
Semoga! (MN)