PWMU.CO-Jika sekolah ingin ada perubahan besar, harus berani utang bank. Hal itu disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya Astajab SPd MM ketika sharing pengelolaan sekolah dengan rombongan tamu dari Majelis Dikdasmen dan kepala sekolah Banjarmasin, Rabu (14/2/2018).
”Jika kita tidak berani mengajukan pinjaman ke bank untuk pengembangan sekolah, maka sekolah tetap seperti itu-itu saja, tidak akan ada perubahan,” ujar Astajab. ”Tentunya dengan perhitungan yang matang,” katanya disambut tawa para tamu.
SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (SMAMDA) menerima kunjungan dari para pimpinan madrasah, sekolah menengah dan Majelis Dikdasmen PDM Kota Banjarmasin. Mereka datang untuk studi banding pengelolaan sekolah menjadi unggul.
Tamu dari seberang ini diterima di ruang rapat lantai 4 SMAMDA untuk sharing manajemen sekolah semakin gayeng. Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FK2SM) Banjarmasin Tri Nanto Priyono SH SPd menyampaikan, kunjungan studi banding ini merupakan program dari FK2SM yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Baca Juga: Manasik Haji SMAMDA Jadi Heboh Diikuti Orang Jerman
”Rombongan kami berjumlah 25 orang yang terdiri dari ketua Majelis Dikdasmen, 11 kepala SMP, MTs, SMA, SMK dan MA Muhammadiyah dan 13 Kepala SD, MI Muhammadiyah,” ungkap Tri Nanto. Rombongan telah mengunjungi SMP Musasi di Sidoarjo, kelompok kepala SD berkunjung ke SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya.
Mereka juga mengikuti seminar pendidikan bertajuk membangun generasi emas dengan karakter berkemajuan di Hotel Ibis Style Jemursari untuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru BK yang digelar oleh SMAMDA.
Tri Nanto menambahkan, FK2SM yang terdiri dari kepala madrasah dan sekolah menengah mengunjungi SMAMDA Surabaya karena menganggap sekolah ini mempunyai banyak keunggulan dan siswa berprestasi yang modelnya bisa diterapkan di sekolah Banjarmasin.
Hal senada juga diungkapkan Sukardi SPd MPd, ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Banjarmasin. ”Kami berharap kunjungan ini menambah ilmu sebagai oleh-oleh yang bisa dilaksanakan setelah kembali dari Surabaya, ” katanya.
Hal-hal yang menjadi bahan diskusi di antaranya pembinaan prestasi, kegiatan ekstrakurikuler, kerja sama luar negeri, keterlibatan PCM dalam pengelolaan keuangan sekolah hingga cara berutang untuk pengembangan sekolah.
Di sela obrolan, baru diketahui tenyata ada tamu yang mengaku sudah berkunjung empat kali ke SMAMDA. ”Ini kunjungan saya yang keempat, selalu saja ada yang baru di SMAMDA,” ujar Abdul Ghani SPdI, kepala SMA Muhammadiyah 1. Kunjungan sebelumnya, ia mengajak bendahara sekolah untuk belajar ke SMAMDA hingga akhirnya berhasil membangun sekolahnya menjadi dua lantai.
Di akhir kunjungan, rombongan sempat bertemu Franziska Bernlochner, guru Jerman Exchange Participant AIESEC dan sempat berfoto dengannya. Rombongan juga berfoto dengan pimpinan SMAMDA.
Sepulang dari SMAMDA, mereka menuju Monumen Kapal Selam untuk kunjungan wisata. Hari Kamis mereka bertolak menuju SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang. (Puspitorini)