PWMU.CO-Imunisasi difteri di SD Muhammadiyah 15 Wiyung Surabaya berlangsung seperti di sekolah lain, ngeri-ngeri lucu, Kamis (15/2/2018). Acara berlangsung di ruang UKS lantai dua gedung SDM Limas.
Para guru sudah mempersiapkan muridnya untuk antre menunggu giliran suntik imunisasi difteri dimulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Ada tiga petugas Pukesmas Wiyung yang menyuntik sehingga gilirannya tiga anak bergantian secara cepat.
Baca Juga: Mau Disuntik Syaratnya Diberi Dua Permen
Saat imunisasi berlangsung, banyak sekali anak yang takut untuk suntikan. Mereka membayangkan sakit ditusuk jarum. Misalnya saat giliran Ayla, siswi kelas 5. Dia mengatakan kepada gurunya takut dengan suntik. “Maaf ustadzah, takut saya, nanti sakit disuntik, ” sahutnya sambil memegang baju ibu guru yang membantu mendampingi di ruang UKS.
Tapi waktu melihat teman-temannya yang berani suntik dia pun maju juga memberanikan diri meskipun masih dibayangi ngerinya jarum kecil itu. Saat disuntik wajahnya menegang sebentar kemudian dokter mengatakan, sudah selesai. ”Lho cepat ya, kok tidak terasa sakitnya,” katanya tertawa.
Orangtua siswa mendukung imunisasi ini demi kesehatan anaknya. “Menurut saya, imunisasi difteri ini penting sekali untuk menjaga anak anak dari virus yang berbahaya, meskipun awalnya anak saya Ayla takut dan mau menangis,” ujar Tri Andayani, ibu Ayla Falisha.
Sebelumnya lebih dulu diberikan penyuluhan kepada orangtua pentingnya imunisasi difteri untuk memutus rantai penularan penyakit difteri. “Dengan imunisasi ini diharapkan anak-anak usia sekolah memiliki kekebalan yang cukup untuk melawan kuman difteri sehingga tidak sampai tertular,” kata dr Novia Komalasari di hadapan walimurid kelas 1 sampai kelas 6.
Lanjut Novia, dokter umum di Puskesmas Wiyung, program ORI difteri ini dilaksanakan untuk usia 1 – 19 tahun yang dilaksanakan tiga kali mulai Februari, Juli dan December 2018. (Ali Shodiqin)