PWMU.CO-Pelajaran shalat di atas kendaraan akhirnya dipraktikkan murid SD Muhammadiyah 1 Tanggul (SD Muhita) Jember. Mereka shalat jamak qhasar Dhuhur dan Ashar dalam Kereta Logawa gerbong tujuh saat berangkat dan perjalanan pulang dari Yogyakarta, Ahad (25/2/2018).
Ketika berangkat mereka shalat pukul 12.00. Guru menjelaskan shalat jamak qashar Dhuhur dan Ashar dikerjakan masing-masing dua rakaat dalam posisi duduk di kursinya. Beberapa siswa putri ada yang memasang kembali kaos kakinya.
Berita Terkait: Siswa SD Muhita Napak Tilas Perjuangan KH Ahmad Dahlan
”Tayammumnya di sini ya, Bu?” tanya Elmi sambil menempelkan telapak tangan di kursi kereta.
“Iya di situ juga bisa,” jawab Bu Guru.
Tiba-tiba muncul Nauval dari bilik kamar mandi. “Dari mana Nauval?” tanya guru.
“Wudhu, Bu,” jawabnya ringan.
“Kok tidak tayammum saja?” tanya ibu guru.
“Kan masih ada air, Bu,” jelas Nauval.
“Air di kereta ini terbatas. Bayangkan, seandainya semua penumpang di kereta ini wudhu, bisa jadi nanti ketika ada yang mau istinjak setelah buang air besar atau buang air kecil kehabisan air,” papar guru.
“Oh iya ya, ” jawab Nauval.
“Inilah rukhshoh atau keringanan yang diberikan Allah bagi musafir. Kemarin kan sudah ibu jelaskan,” kata guru.
Setelah semua selesai tayammum, segera melaksanakan shalat. Ada yang sendiri-sendiri tapi ada juga yang berjamaah dengan teman sederetan bangku. Karena sudah diberi pelajarannya, para siswa itu tidak kesulitan mempraktikkan shalat di atas goyangan kereta yang terus melaju kencang.
Namun demikian, namanya juga anak-anak masih ada saja yang bertanya untuk meyakinkan diri. Ada juga yang shalatnya senyum-senyum, sedikit bergurau mengganggu temannya. “Alhamdulillah, dengan kegiatan study tour ini, anak-anak tidak hanya diajak untuk berlibur, bersenang-senang, menambah pengalaman dan mengenal keanekaragaman budaya di tempat lain tetapi juga mengajarkan pelaksanaan ibadah dalam perjalanan,” kata Kepala SD Muhita Burhanudin Harahap.
Praktik yang dilaksanakan dalam perjalanan ini, sambung dia, seperti berdoa naik kendaraan, berdzikir selama perjalanan, bersuci di kendaraan dan tata cara shalat di kendaraan tentunya. (Nur Sabaha)