PWMU.CO-Sebanyak 47 guru dalam naungan Majelis Dikdasmen PDM Klaten Jawa Tengah mengunjungi SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, Sabtu (24/2/18). Rombongan itu terbagi jadi dua yaitu guru SD dan SMP. Mereka sharing session tentang manajemen pengelolaan sekolah.
Rombongan yang dipimpin Ketua PDM Klaten H. Anwar terlebih dahulu mengunjungi beberapa stan Spemdalas Festival di halaman sekolah. Mereka melihat kreativitas siswa dalam mengolah bahan dasar kelapa dijadikan makan dengan kandungan gizi tinggi.
Usai mengunjungi stan, rombongan langsung menuju synergi room dan beramah tamah dengan Ketua PCM dan Ketua Majelis Dikdasmen GKB Gresik.
Baca Juga: SMPM 12 Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Pembelajaran dengan SMPN 1 Pandaan
Dalam kesempatan yang sama pula, mereka berdiskusi perihal upaya menjadikan AUM pendidikan di Muhammadiyah yang memiliki kualitas. Bukan sekadar unggul dari jumlah siswa, tetapi memiliki kualitas pelayanan pendidikan.
”Di Klaten jumlah siswa Muhammadiyah terbesar di dunia,” papar H. Anwar langsung disambut tepuk tangan audien. ”Memiliki jumlah yang besar ini masih belum diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan yang optimal dari semua lini. Maka kami pun bersilaturahim ke SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik untuk belajar bagaimana kita memiliki semangat untuk bisa membesarkan sekolah tanpa meninggalkan kualitas,” tambahnya.
PDM dan unsur sekolah, menurutnya, harus mampu bersinergi mengupayakan kualitas itu menjadi utama dan pertama. Untuk mencapai ini semua, semangat berkemajuan, tidak terkena virus mental block, dan menghindari zona nyaman adalah kuncinya.
Ketua Majelis Dikdasmen GKB Nanang Sutedja SE MM menambahkan mengelola pendidikan harus memiliki jiwa sinergi di semua lini. ”Sinergi dan berbagi adalah moto di Majelis Dikdasmen PCM GKB,” paparnya. “Semua lini harus mampu bersinergi. Mulai dari kepala sekolah, guru dan karyawan, majelis-majelisnya, keuangan, marketing, networking, kurikulum, kesiswaan, dan unsur-unsur lain.”
Sinergi dan kolaborasi adalah kekuatan ketika semua organisasi ingin sukses dan kuat. Pendidikan berkemajuan bisa dijalankan apabila kedua unsur ini mampu dijalankan dan aplikasinya dengan optimal. (Ichwan Arif)