PWMU.CO – Belajar Qiraatul Quran membutuhkan kedisiplinan, ketegasan, dan keistiqomahan. Seperti yang dijalani siswa kelas 2A SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya, Nafisah Zahrotul Wardah.
Di usianya yang baru 7 tahun, Zahra—sapaan akrabnya—sudah didaulat sebagai pembaca ayat suci Alquran dalam acara Quranic Festival yang digelar di halaman SD Muhammadiyah 6 Gadung, Kamis (22/2/18).
Begitu cintanya pada Alquran, Zahra berharap sering ada acara dan dia yang didaulat sebagai pembaca Alquran.
Kegiatan Quranic Fsestival yang dihadiri anggota DPR RI Komisi X Arzety Bilbina itu berjalan lancar. Usai membacakan Alquran dalam acara tersebut, Zahra bergegas mendatangi abinya.
“Abi, aku tadi tampil bagus ya, Bi?” tanya Zahra pada abinya.
” Iya, pinter. Kamu sudah berani tampil di depan orang banyak,” jawab abinya.
“Abi, gimana supaya suaraku bisa bagus kayak Abi?” tanyanya lagi pada Abinya.
“Kamu harus terus belajar, memperhatikan ustadzah ketika mengajar dan harus disiplin,” jawab Abinya.
Muhammad Barid, ayah Zahra, menjelaskan yang sejak TK B belajar Qiraatul Quran.
Putri kedua pasangan Muhammad Barid, pengajar di SMP Negeri 1 Surabaya dan Susanti, pengajar di TK ABA 02 Gadung Surabaya ini belajar Qiroatul Quran di Pondok Pesantren Toyib Fatah Sukodono, Ngampel Surabaya sejak duduk di bangku TK B.
Kepada PWMU.CO, Barid—sapaan akrabnya—berharap putrinya bisa belajar sampai berhasil seperti dulu sewaktu ia kecil diantar bapaknya belajar Qiraatul Quran.
Zahra juga mengaku, ia ingin menjadi seorang dokter yang qari’.
“Saya juga ingin ikut lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan juara,” ujarnya tersenyum polos.
Barid juga menyampaikan, ia sangat bangga dan menyayangi putrinya sehingga ia harus mengantar sendiri saat putrinya belajar qiraah sampai selesai setiap Ahad pukul 06.30 sampai pukul 08.00.
“Jadilah generasi Qurani yang berakhlak mulia ya Nak, agar kamu bisa bermanfaat bagi semua orang. Abi dan Umi selalu mendoakan dan mendukungmu,” pesannya pada Zahra, putrinya.
Where there is a will, there is a way! (Musyrifah/AK)