PWMU.CO – Agar tidak menjadi ‘katak dalam tempurung’, sembilan siswa dan dua guru Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo melakukan Studi Culture ke Malaysia, (19-22/2).
Mereka mengunjungi beragam destinasi, mulai dari sekolah hingga tempat bersejarah. Seperti Dataran Merdeka, Istana Raja Malaysia, Genting Highland, Petronas Twin Tower, hingga Dataran Putra Jaya. “Mengawali kegiatan, rombongan berkunjung ke Adni Islamic School Malaysia, ujar Widyaningrum, guru pendamping Studi Culture.
Program ini, tuturnya, membekali para siswa berwawasan global. “Bolehlah kita tinggal di daerah. Tapi, anak-anak kita harus berwawasan global. Anak-anak perlu tahu perkembangan pendidikan dan budaya di luar negeri. Hal itulah yang melandasi kegiatan ini,” ujarnya pada PWMU.CO, Selasa (27/2/18).
Pengalaman ke luar negeri terbukti memberi “ilmu” baru pada para siswa seperti dikemukakan Gibran Nabil, siswa kelas 5, salah satu peserta. Menurutnya, Malaysia lebih bersih, tertib, dan disiplin masyarakatnya. “Enaknya tinggal di Malaysia, semua tempat bersih. Trotoar pun difungsikan hanya untuk pejalan kaki. Tidak ada pedagang kaki lima maupun motor yang naik ke trotoar,” kenangnya.
Komentar senada disampaikan Suchaimatul Lutfia, guru pendamping lainnya. “Di Malaysia, sistem-sistem sudah terintegrasi dengan komputer. Seperti pembelian tiket transportasi maupun pembayaran parkir,” ujarnya.
Selaian itu, kata dia, kerukunan dalam keberagaman warganya pun bisa dicontoh. Banyaknya suku bangsa seperti Melayu, China, India, adat, dan budaya tidak menjadi masalah. “Budaya beragam, tapi mereka punya prinsip yang tegas. Contohnya, siapa pun yang masuk masjid, harus berjilbab. Tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Mari belajar dari negeri jiran. Sebab ternyata ‘rumput’ tetangga lebih ‘hijau’. (Hilda)