PWMU.CO– Muhammadiyah Thailand meminta ada peningkatan kerja sama bidang sosial, ekonomi dan industri pertanian yang bisa diterapkan bagi masyarakat muslim Provinsi Yala. Amal usaha Muhammadiyah yang sudah berkembang baik bisa membantu program itu di wilayah selatan negeri Gajah Putih ini.
Harapan itu disampaikan oleh Presiden Organisasi Muhammadiyah Thailand Dr Abdul Hafizh saat menerima kunjungan rombongan Rihlah Dakwah III PWM Jatim di Yala Rajabhat University, Yala, Thailand, Sabtu (3/3/2018) siang.
Baca Juga: Di Thailand, Peserta Rihlah Dakwah serasa di Kampung Sendiri
”Muhammadiyah Jawa Timur sudah beberapa kali ke Thailand. Sekarang PWM Jatim berkunjung lagi dengan agenda Rihlah Dakwah III dengan serangkaian silaturahim, seminar, dan pengajian bersama kami,” kata Hafizh yang fasih berbahasa Indonesia.
Kegiatan selama kunjungan ini, menurut dia, memberikan informasi perjuangan Islam dan Muhammadiyah di Indonesia untuk inspirasi di Thailand. ”Kami berharap ke depan Muhammadiyah Jawa Timur dan Muhammadiyah Thailand bisa membangun kerja sama bidang sosial, ekonomi dan pertanian,” katanya.
Dia menjelaskan, kondisi wilayah Yala dengan Jawa Timur sama. Banyak hutan, sawah, yang harus dimanfaatkan dan dikelola. Untuk itu butuh ilmu pengetahuan cara bertani yang baik. ”Di bidang pertanian bisa diadakan kerja sama seperti pelatihan bertani, bercocok tanam, memilih bibit tanaman, mengenalkan peralatan pertanian, dan seterusnya untuk kesejahteraan petani di sini,” jelasnya.
Jadi selain bicara ideologi Muhammadiyah, sambungnya, organisasi ini memberikan manfaat kepada seluruh warga Yala. Muslim Thailand bisa dikenal sebagai petani yang sukses.
Hafizh bercerita pernah belajar Islam kepada Prof Dr Syafii Maarif selama dua tahun di Yogyakarta. Saat itu Buya Syafii masih menjabat ketua umum PP Muhammadiyah. Setelah lulus kuliah S2 di Universitas Negeri Yogyakarta, Hafizh balik ke Thailand mendirikan Muhammadiyah.
”Di sini kita harus pelan-pelan menyebarkan Muhammadiyah, karena Thailand selatan wilayah rawan konflik, selain itu kita harus mengerti kemauan dan kebutuhan warga di sini,” jelas Hafiz. (Izzudin)