PWMU.CO-Pembinaan keputrian siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) Jumat (9/03/2018) kali ini membuat siomay. Tamu istimewa yang datang ikut praktik ketrampilan memasak ini Pattamawan, mahasiswi dari Pattani Thailand.
“It’s interesting programm,” katanya. “Siswi bisa rileks tidak hanya serius dengan mata pelajaran, tetapi juga belajar memasak, selain itu bisa berbisnis,” ujar Pattamawan yang kuliah di UMSurabaya ini. Ia berada di SMAMDA untuk kegiatan magang bersama tujuh mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Berita lain: Nikmatnya Kue Gandasturi sambil Minum Wedang Pokak di SMAMDA
Gadis berjilbab ini sudah empat tahun menempuh kuliah di Surabaya. Selama ini dia di Jojoran dan sudah fasih berbahasa Indonesia. Tak heran, saat acara memasak itu ia cepat membaur dengan siswi, ibu-ibu komite, guru dan Franzi, si guru dari Jerman.
Acara memasak hari itu dimotori pengurus komite bidang rumah bisnis Nany Tjahjaningrum, Sri Nurhyati dan Adriana Meikawati. “Ayo siapa yang mau bantu Bunda?” tanya Nani ke seluruh siswi.
“Saya, Bu,” jawab Amirafatin Salsabila dan Aura Puspita Rizqy, siswa kelas XI IPS2, angkat tangan. Mereka segera bergabung dengan Franzi dan Pattamawan.
Mereka segera mengolah bahan siomay seperti daging ayam, udang, wortel, bawang bombay dan bawang putih. Semua bahan yang sudah dipotong kecil-kecil dimasukkan ke dalam turbo chopper untuk dicacah. Pattamawan dan Franzi mendapat tugas untuk mencacah bahan. Amira dan Aura mengaduk adonan.
Setelah semua bahan selesai dicacah dimasukkan ke dalam mangkok. Kemudian dicampur dengan minyak wijen, saus tiram, tapioka, terigu, garam, merica bubuk, dan putih telur. Semua bahan diaduk rata. Selanjutnya adonan tadi dimasukkan dalam kulit lumpia menjadi bulatan dengan mahkota mereka seperti umumnya bentuk siomay. Terakhir siomay itu dikukus. Lama pengukusan sekitar 20-30 menit, tergantung besar kecilnya siomay.
Tak lama berselang aroma lezat memenuhi ruang dapur. “Hmmm … sedap sekali baunya, pasti enak,” seloroh Kak Wan, panggilan akrab Pattamawan. Siomay yang matang segera diangkat dan ditaruh di nampan. Para siswi tak sabar mengantre untuk mencicipi. Amirafatin dan Aura segera membagi satu per satu siomay itu. Mereka pun makan siomay yang rasanya lezat itu dengan sambal saos.
Amira mengatakan, suka sekali dengan siomay. “Kalau sudah tahu cara membuatnya begini bisa praktik di rumah sama mama, jika rasanya enak bisa dijual,” ujarnya. Amira suka berjualan makanan di sekolah. Dia pernah menjual nasi goreng ke teman-temannya yang laris manis.
Pattamawan asyik memotret siswa di dapur. “Apakah kegiatan ini setiap hari dilaksanakan?” tanya Kak Wan, panggilan akrabnya, kepada pengurus komite.
“Hanya setiap hari Jumat, tapi dua pekan sekali,” jawab Adriana.
Mahasiswi yang mendapat beasiswa dari Southern Border Provinces Administration Center untuk studi di UMS sangat menantikan kegiatan ini berikutnya. Di SMAMDA,ia mempelajari kurikulum, pembelajaran bahasa Inggris, serta pembuatan perangkat bahasa Inggris. Ia berharap mendapat pengetahuan baru di sekolah ini. “Pasti ada kegiatan menarik lain di sini, saya ingin tahu lebih banyak, tandasnya. (Puspitorini)