PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan KH Abdul Hakam Mubarok menegarahi ada mubaligh Muhammadiyah yang gemar sekali mengutip persoalan tertentu dari pendapat dan berkiblat pada manhaj lain.
“Padahal di Muhammadiyah sudah tersedia jawaban yang ada di manhaj Tarjih yang dipedomani Muhammadiyah,” ujarnya, dalam “Pelatihan Kualitas Mubaligh-Mubalihgah dan Sosialisasi Gerakan Memamurkan Masjid Muhammadiyah” yang diselenggarakan Majelis Tabligh Pimpinan Cabanng Muhammadiyah Paciran, di Aula Yasin Syamsuri PAY Karangasem Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Sabtu (10/3/18).
Dia juga menuturkan, mubaligh Muhammadiyah senantiasa menjaga keikhlasan dan kesabaran, karena tantangan dakwah semakin hari semakin kompleks. “Tanpa itu kita akan cepat frustasi,” ucapnya.
Lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ini memberikan resep kesuksesan dakwah, di antaranya adalah. Pertama, menyesuaikan kearifan lokal. “Mubaligh harus tahu diri. Jangan hanya menuruti idealisme, tapi lupa kearifan lokal. Memahami kebutuhan dan realitas itu sangat penting,” jelas Pengasuh Ponpes Karangasem Muhammadiyah Paciran ini.
Kedua, menyiapkan materi dengan baik. “Selain memahami lokal, materi juga harus simpel dan mudah dipahami. Hujjah harus kuat,” katanya di hadapan 170 peserta.
Ketiga, fokusl metode. “Materi yang bagus kalau tidak disertai dengan metode yang pas, maka tidak sampai kepada mad’u (objek) dakwah,” jelasnya.
Maka, menurutnya, dibutuhkan kretivitas dan pengalaman dai. Banyak aneka ragam metode dakwah yang perlu didalami oleh mubaligh, agar suasana tidak kaku dan monoton.
Keempat, muballigh adalah inti dakwah. “Materi bagus, metode tepat ditunjang dengan sikap dan perilaku mubaligh, maka dakwah semakin mantap. Sikap yang harus ditanpilkan oleh dai adalah memberikan contoh,” terang dia. “Memulai dakwahnya kepada dirinya sendiri dan keluarga.” (Mohamad Su’ud)