PWMU.CO– Perolehan zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) yang masih minim di beberapa daerah menjadi perhatian khusus Pengurus Lazismu Jawa Timur. Selasa (13/03/2018), Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin bersama dengan Sekretaris Lazismu Jawa Timur, Aditio Yudono, melakukan safari perjalanan ke sebagian kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur yaitu Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso.
Selain menjadi ajang silaturahmi dan distribusi majalah Mata Hati, momen ini digunakan untuk memberikan motivasi dan ide-ide segar dalam penggalian ZIS.
Sekitar jam 16.30 WIB rombongan Lazismu Jatim yang juga ditemani Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo Ridho Pambudi, merapat ke kantor Lazismu Situbondo di kompleks Masjid al-Jihad.
Begitu memasuki kantor, drh Zainul mengajak diskusi pengurus Lazismu Situbondo yang dikomandani Moh Romli SAg. Zainul mencontohkan gerakan yang luar biasa di Probolinggo, perumahan Gresik Kota Baru (GKB), dan Malang, yang bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Probolinggo itu nyerang terus. Tiap donatur diberi majalah, sehingga donatur juga senang karena ternyata kegiatan Lazismu banyak sekali. Sekarang bisa 20 juta per bulan dengan 800 eksemplar majalah,” terang Zainul dengan gayanya seperti biasa yang selalu bersemangat bila berbicara.
“Di Gresik ada Cabang GKB yang luar biasa idenya. Mereka menyebarkan kaleng infaq ke anak-anak sekolah yang ada di GKB, sehari cukup diisi Rp 2 ribu. Dari ini saja bisa dapat Rp 60 juta per bulan, sehingga sekarang bisa memberikan beasiswa kepada lebih banyak anak sekolah, dan juga bisa membantu gaji guru-guru TPQ”, sambungnya masih dengan bersemangat.
Meskipun tidak menyebut jumlah perolehan ZIS, Zainul mengapresiasi gerakan Lazismu Malang yang melibatkan banyak anak muda. Ada sekitar 15 anak muda di Malang Kota yang aktif bergerak sebagai amil Lazismu.
Zainul juga menambahkan bahwa kaleng infaq akan segera disiapkan oleh Lazismu Jatim. Harapannya awal bulan Maret bersamaan dengan rakor kaleng infaq sudah bisa didistribusikan. Yang tidak kalah penting, program ini harus dikelola dengan serius. Diupayakan ada petugas khusus yang menangani kaleng infaq ini, bisa dengan melibatkan IPM, IMM, Tapak Suci dan yang lainnya.
Sebelum berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Bondowoso, Zainul menyatakan siap untuk mengisi pengajian Ahad pagi, untuk memberikan gairah dan motivasi kepada jamaah agar meningkatkan ZIS-nya, khususnya terkait program kaleng infaq.(sugiran)