PWMU.CO – Tidak banyak umat Islam yang tahu bahwa banyak bacaan saat sujud ketika shalat. Jika disederhanakan, mungkin hanya ada 2 versi bacaan sujud yang sering dibaca umat Islam. Padahal Rasulullah saw telah memberi contoh bacaan sujud, baik yang panjang maupun pendek.
Hal itu disampaikan Ustadz Syaifuddin Zaini, MPdI dalam pengajian Reboan rutin karyawan di Musholla As-Syifa RS PKU Muhammadiyah Surabaya Jl KH Mas Mansyur 180-182 Surabaya. Rabu (21/03/18) siang.
“Kalau kita lihat dalam Himpunan Putusan Tarjih bunyinya bagini “qaailan wa-anta sajidun. Subhanakallaahumma rabbanaa wabihamdikalla-hummaghfirlii” Dalam bersujud itu hendaklah kamu membaca Subhanakallaahumma rabbanaa wabihamdikalla-hummaghfirlii Artinya, Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji-Mu Ya Allah ampunilah aku,” ujarnya.
Ustadz Syaifuddin, biasa dipanggil, menyampaikan bahwa doa ini dibaca waktu kita sujud, doa ini bisa dilihat di Shahih Muslim, Nasa’i, Imam Abu Daud, Ibnu Majah. Doa ini yang sering dibaca oleh Rasulullah saw atau membaca doa Subbuhun quddusun rabbul malaikati warruh, yang artinya Maha Suci, Maha Qudus, Tuhan Malaikat dan ruh. “Doa ini jarang kita baca. kKalau ada yang baca doa ini ya jangan diseneni atau dimarahi,” paparnya
“Atau membaca doa yang lebih panjang yaitu, Allahumma laka sajadtu wabika aamanntu walaka aslamtu sajada wajhiy lilladzii khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa syam’ahu wabsharahu tabaarakallahu ahsanul khaliqiin,” Artinya. Ya Allah, kepada Engkau aku sujud, dengan Engkau aku beriman, dan Kepada Engkau aku berserah diri. Mukaku sujud kepada Tuhan yang menciptakan dan membentuknya, yang membukakan pendengaran dan penglihatannya. Maha suci Allah sebaik-baik Maha pencipta.
Masih kata Ustadz Syaifuddin, bahwa khusus shalat malam hendaklah membaca “Subhaana rabbiyal a’la,” Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi.” Atau membaca “Subhaana dzil jabaruuti walmalakuuti walkibriyaai wal’adhoomah.” Artinya Maha Suci Dzat yang mempunya hak memaksa dari kekuasaan, serta yang memiliki kesombongan dan ke agungan.”
“Kemudian khusus sujud yang terakhir pada shalat witir hendaklah kita membaca “Allahumma innii a’uudzu biridhaaka min sakhaatika waa’uudzu bimu’aafaatika min ‘uquubatika waa’uudzubika minka laa uhshi tsanaaan ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘ala nafsika,” jelas Syaifuddin. Artinya “Aku berlindung dengan keridhaanMu dari kemurkaanMu, dan dengan ampunanMu dari hukumanMu, aku tidak dapat menghitung pujian kepadaMu, Engkau sebagaimana pujian yang Engkau berikan kepada diriMu.”
Di akhir tausiyahnya, Ustadz Syaifuddin, mengajak kepada bidan, perawat, dokter dan seluruh jamaah untuk melaksanakan shalat dengan thuma’ninah apabila ingin masuk surga bersama-sama dengan Rasulullah. (habibie)