PWMU.CO – Grup Band Kobe menggelar silaturahmi dengan keluarga besar Panti Asuhan Muhammadiyah Ponorogo, Sabtu (24/03/2018). Kegiatan ini sebagai upaya sambung rasa dan saling berbagi kisah kasih untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
DJ Zero salah satu personil grup Kobe dari Surabaya ini mengisahkan pengalamannya yang mengantarkan hatinya memeluk Islam. “Dulu saya merasa puas dengan kehidupan yang dijalani, ditengah kehidupan glamaour semua dapat dibeli dan tercukupi namun ada suatu hal yang kurang, hati saya merasa gersang,” tutur Zero mengawali kisahnya.
Lebih lanjut, DJ Zero menuturkan bahwa pada saat itu ada temannya dari Bandung silaturahmi ke kosnya di Bali. “Saya merasa heran dengan sahabat saya yang dulu nakal berubah menjadi sosok alim,” paparnya.
Masih menurut Zero, temannya menjadi rajin shalat. Karena di Bali jauh dari masjid Zero mempersilahkan temannya shalat dikamarnya. “Shalat kok lama, saya lihat ternyata sedang menangis sambil membaca al Quran,” lanjut DJ grup band Kobe ini.
Melihat temannya itu membuat Zero ingin belajar Islam. “Dari situlah saya merasa nyaman dan memutuskan memeluk Islam,” ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, penolakan keluarga terhadap keputusan Zero menjadi tantangan baginya. “Ketika masuk Islam saya diusir oleh keluarga bahkan diancam oleh ayah saya dicoret dari KK.”
Karena rasa hormat Zero kepada orangtuanya, ia tidak pernah melawan ancaman yang diberikan. “Saya sebagai anak tidak pernah melawan orang tua, saya sangat menghormati, mungkin itulah yang membuat orangtua terbuka hatinya menerima keputusan saya,” ujarnya sambil menititikan air mata.
Selain untuk silaturahmi, Grup Band Kobe datang menyerahkan bantuan berupa 12 tempat tidur kepada Panti Asuhan Muhammadiyah yang beralamat di jln Kbp Duryat 29-31. “Semoga bantuan bermanfaat bagi keluarga besar Panti Asuhan Muhammadiyah,” terang Hermawan owner grup band Kobe. (Alip)