PWMU.CO – Lazismu Tulunggagung dan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tulungagung menggelar acara bedah bisnis dan pelatihan entrepreneurship, Sabtu (24/3). Pada acara yang digelar di Graha BMT Pahlawan, Tulungagung, panitia mendatangkan seorang business accelerator, Budi Suryanto yang juga bos Narana Group.
Acara yang dibuka oleh Supardi MM, selaku anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung, menyambut positip dengan acara tersebut sehingga diharapkan akan banyak wirausahawan muda yang akan muncul dari kalangan Muhammadiyah, terutama generasi mudanya.
Sedangkan Ketua Umum PC IMM Tulungagung, Naba Septian menjelaskan acara ini diikuti 50 peserta, dan ini merupakan awal kerjasama antara Lazismu dan PC IMM Tulungagung. “Acara ini mudah-mudahan menjadi pencerahan bagi umat Islam di Tulungagung terutama warga Muhammadiyah agar mereka tidak takut untuk menjadi pebisnis,” kata Naba Septian.
Sementara pada awal pelatihannya, Budi Suryanto langsung mencoba respon para peserta dengan melontarkan pertanyaan: “Bisnis apa yang paling bagus ?,”, banyak jawaban yang berbeda dari peserta pelatihan, termasuk jawaban dari Hartatik asal Prigi Trenggalek. “Bisnis yang bagus adalah bisnis yang sesuai dengan kehendak kita,” jawab Hartatik.
Namun semuan jawaban termasuk dari Hartatik dianggap kurang tepat menurut Budi Suryanto. Menurut Budi, bisnis yang paling bagus adalah; “bisnis yang segera dibuka”. “Bisnis apapun bila masih rencana dan belum dibuka atau dijalankan itu namanya plant bisnis,” kata Budi.
Selanjutnya budi mengulas sifat wirausaha yang harus gila, nekad, beruntung, kreatif, tahan banting dan jeli. Pemilik Narana group ini mencontohkan, penjual gorengan di pinggir jalan, mereka punya semua sifat enterpreneur tersebut, mereka nekad dan cenderung gila dengan berjualan di pinggir jalan, mereka juga kreatif dengan berjualan aneka gorengan, dan beruntung bila ada yang membeli.
“Namun jangan sekali kali meremehkan mereka, mereka juga punya standart operasional prosedur (SOP) jam berapa buka, hari apa tutup, standart pembumbuan, penempatan dagangannya, semua ada ketentuannya, bahkan ada yang punya pembukuan. Inilah yang harus dilakukan saat rencana berbisnis dan kemudian segera merealisasikan bisnis itu. Apapun jenis bisnisnya,” tambah Budi.
Sementara itu tim amil Lazismu Tulungagung yang diwakili oleh Faruq Kusuma Negara kepada pwmu.co mengatakan, bahwa output dari pelatihan ini ini adalah tekad Lazismu Tulungagung membentuk wirausahawan yang nanti zakatnya bisa disalurkan melalui Lazismu Tulungagung.
Faruq berpesan bila ingin berinfaq atau berzakat bisa melalui Lazismu Tulungagung di Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan nomor rekening 7103748393 atas nama Lazismu Tulungagung. (hendra)