PWMU.CO-Rumah Tahfidz Quran Aisyiyah 1 Nganjuk kembali berhasil menwisuda para santri hafidz al Qur’an. Kali ini, sebanyak 170 anak dan 22 santri pondok akhirnya diwisuda setelah berhasil menghafal al Quran sesuai yang ditargetkan, Ahad (1/04/2018). Santri yang diwisuda bukan hanya anak-anak usia SMP dan SMA, tetapi juga santri yang masih berusia TK dan SD.
Kegiatan wisuda yang digelar di Gedung Wanita Nganjuk ini mendapat perhatian banyak pihak. Acara ini bukan hanya dihadiri 600 masyarakat dan undangan, tetapi juga jajaran pimpinan dan tokoh Muhammadiyah. Di antaranya adalah Ketua PDM Kabupaten Nganjuk, Drs. H.Arifin Abduh, MM, Ketua PCA Nganjuk, Binti Malikatin S.Pd, Pengasuh Ponpes Tahfodzul Qur’an Nurul Quran Aisyiyah Nganjuk dan juga Kepala Rumah Tahfidz Aisyiyah 01 Nganjuk, Istiadah S.Pd.I,
Selain mereka, juga tampak Pendongen Nasional, Ustadz Mulyadi Yulianto, S.Pt. Pria yang sehari-hari dipanggil Kak Imung yang juga Trainer Nasional Pendidikan Anak Islam ini ikut hadir menyemarakkan sekaligus menyaksikan kegiatan wisudah para hafidz cilik tersebut. Tak hanya berhenti di situ, Kak Imung juga tampil dengan mendongeng di hadapan ratusan anak tahfidz dengan cerita bertemakan Kehebatan Al Qur’an.
“Al-Qur’an memang luar biasa. Kisah Umar bin Khatab masuk Islam menjadi bukti, bagaimana bacaan al Qur’an mampu menggetarkan hati Umar sehingga masuk islam,” kata Kak Imung dalam dongengnya di hadapan ratusan wisudawan.
Tercatat ada 170 anak dan 22 santri yang diwisuda. Sebanyak 34 anak masih berusia TK dan SD diwisuda hafal juz 30, dan sebanyak 13 anak hafal juz 29 dan 30. Adapun sisanya sebanyak 15 anak usia SMP-SMA yang sudah hafal mulai juz 1 sampai juz 12. Mereka semua merupakan santri Rumah Tahfiz Quran Aisyiyah 1 Nganjuk yang berlokasi di rumah tahfidz dan pondok di Jl. Gubernur Suryo I/32 Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Nganjuk.
Dalam acara wisuda juga ditampilkan kebolehan para santri, mulai penampilan menterjemahkan al Qur’an secara lafdziyah hingga mengurai atau meng-i’rab setiap kata sesuai dengan jabatan dalam kalimat, serta mensyarah (menjelaskan) makna ayat. Acara uji publik terhadap para wisudawan berjalan sukses dan sangat memuaskan, terbukti dengan semua pertanyaan para penguji bisa dijawab dengan lancar baik secara individu maupun bersama-sama.
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Nganjuk, Drs. H.Arifin Abduh, MM mengaku bangga dengan adanya pondok pesantren dan rumah tahfidz al Qur’an yang dimiliki Aisyiyah ini. Karena hasilnya, lanjut Arifin, sudah terlihat nyata. “Yaitu sejak mula berdirinya pondok pada tahun 2009, para santri pondok sudah terbukti bisa menghafal, meng i’rab, menterjemahkan secara lafdziyah, dan juga mensyarah,” aku Arifin.
Juga, lanjut dia, perkembangan rumah tahfidz yang sangat pesat, dalam tempo tiga tahun sudah mampu menghafal 2 juz dengan mutqin. “Harapannya semoga pondok dan rumah tahfidz bisa berkembang di seluruh kabupaten Nganjuk,” harap dia.
Di tempat yang sama, Pengasuh Ponpes Tahfodzul Qur’an Nurul Quran Aisyiyah Nganjuk, Istiadah S.Pd.I menyampaikan alasaan mendirikan rumah tahfidz. Menurut Istiadah, pihaknya mendirikan rumah tahfidz ini karena sudah terbukti bahwa hanya al Qur’an lah yang bisa merubah keadaan menjadi lebih baik. “Terbukti pada zaman Rasul, hanya dalam waktu 23 tahun bisa merubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang baldatun thayiibatun wa rabbun ghaffur,” kata Istiadah.
Istiadah berharap ke depannya, masyarkat khusunya warga Nganjuk bisa berubah akhlak dan mentalnya sesuai al Qur’an dan sunnah. Visi misi pondok dan rumah tahfidz, lanjut dia, adalah hamilul qur’an, lafdzan, ma’nan, wa ‘amalan. “Artinya, menjaga al Qur’an secara lafadz, arti, dan pengamalan. Untuk mewujudkan itu semua, akan dibuka tafhimul qur’an untuk santri yang non Muslim,” ujar dia. (Novita Rully)