PWMU.CO-Malam Minggu merupakan hari ber-Muhammadiyah bagi warga PRM Nambaan yang menjadi bagian dari PCM Pare Kediri. Pada hari itu mereka menggelar pengajian Samad, singkatan dari Sabtu Malam Ahad. Seperti yang digelar Sabtu (7/4/2018) malam di Masjid Nambaan.
Pengajian dibuka oleh takmir Masjid Nambaan yaitu Ustadz Santoso. Dilanjutkan dengan kajian yang diisi oleh Ustadz Faroid dari PCM Badas. Dia menyampaikan Alquran surat Ali Imran ayat 118 tentang larangan bagi orang-orang yang beriman menjadikan orang-orang di luar kalangan muslim sebagai teman dekat sebab mereka itu menimbulkan kehancuran.
Baca Juga: Sertifikat Workshop Bisa Diambil, Syaratnya Berita Empat Kali Dimuat PWMU.CO
Contoh yang disampaikan misalnya kasus Ahok yang melecehkan ayat Alquran tetapi banyak juga mendapat dukungan dan simpati dari orang-orang Islam. Akibatnya sesama orang Islam terjadi pro-kontra.
”Demikian juga kasus yang sekarang sedang viral yaitu puisi Sukmawati yang membandingkan antara konde dan cadar, kidung dan adzan. Ini contoh orang yang barangkali tidak paham juga dengan ayat yang dikaji itu. Padahal orang yang melantangkan puisi itu seorang muslimah juga. Bahkan konon bapaknya juga mengaku Muhammadiyah,” katanya.
Pengajian Samad ini bekerja sama dengan jamaah PRM Bendo, tetangga sebelah yang berjarak 10 km. Dua PRM ini saling menghadiri pengajian yang diadakan secara bergantian. PRM Bendo mengadakan pengajian dua pekan sekali setiap Selasa Malam Rabu disingkat Pengajian Semar yang dihadiri juga jamaah dari Nambaan.
”Saling menghadiri acara pengajian dua PRM ini kita beri nama pengajian Ta’awun,” kata Ketua PRM Nambaan Suwarno. ”Ranting adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah. Kalau ujung sebuah tombak itu tumpul maka susahlah persyarikatan ini berkemajuan sehingga untuk mengatasinya ujung tombak yang tumpul tadi perlu diasah dan diruncingkan lagi supaya tajam untuk mencapai sasaran berdakwah,” kata dia menandaskan. (Coi)
Discussion about this post