PWMU.CO – Perjuangan dalam hidup hendaknya meniru metamorfosis kupu-kupu yang melewati banyak proses untuk menjadi indah dan dikagumi banyak orang.
Bermula dari telur, larva, ulat, kemudian kepompong. Ketika menjadi kepompong maka kupu-kupu akan bersusah payah keluar dari lubang kecil kepompong agar dapat terbang bebas dan memiliki sayap yang kuat.
Itulah salah satu analogi yang disampaikan Heri Siswanto—Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wringinanom Gresik—dalam pengajian keliling sekolah yang kali ini bertempat di rumah M. Faiq Sayyidul Mufid, siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik, Ahad (8/4/2018).
Tidak hanya memberi analogi dengan ilmu Biologi, Heri, sapaannya, juga mengaitkan dengan rumus Fisika S = W/F, yaitu perpindahan = usaha/gaya (baca: usaha dibagi gaya).
“Intinya, kalau mau ada perpindahan atau perubahan, jangan kebanyakan gaya tapi perbesarlah usaha,” terangnya berseloroh, memelesetkan kata ‘gaya’.
Setelah rumus Fisika, Heri menggunakan ilmu Geologi. Dia bercerita tentang proses terbentuknya batu berlian dan arang, yang awalnya berasal karbon.
Keduanya, kata dia, sama-sama berasal dari karbon namun yang satu menjadi arang lalu satunya menjadi berlian. “Dan harga keduanya menjadi berbeda. Arang harganya murah sedangkan berlian mahal karena proses yang dialami berbeda,” jelasnya. Dia ingin para siswa memilih menjadi berlian dan bukan arang. Dan itu butuh perjuangan keras.
Terakhir, Heri juga memakai pendekatan ilmu Sejarah. Dia mengisahkan kehidupan Ibnu Hajar Al Asqolani yang semasa kecilnya dianggap sebagai murid yang tidak mampu mengikuti pelajaran alis bodoh.
“Hingga akhirnya ketika hujan dan berteduh di dalam gua, beliau melihat tetesan air yang sanggup melubangi sebuah batu. Dia kemudian tersadar. Dan menjadi orang sukses, yang karyanya bisa kita baca dalam kitab-kitab terkenal seperti Bulughul Maram dan Fathul Barri,” terangnya.
“Saya mengambil tema perjuangan ini karena kelas VI sebentar lagi menghadapi ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Jadi semoga ceramah saya bisa bermanfaat dan semakin memotivasi mereka agar giat berusaha dan berjuang mendapat hasil yang baik” ujar Heri kepada PWMU.CO.
Penyampaian Heri mendapat sambutan positif dari siswa.”Seru, banyak cerita bermanfaat. Jadi mengajinya tidak mengantuk” kata Tiara Rindi Satya Winda, salah satu siswa kelas VI. (Kiki Cahya Muslimah)