PWMU.CO – Salah satu kegiatan rutin tahunan SD Muhammadiyah 1 Ngawi (Muhasa) adalah rapat kerja (raker). Kegiatan raker tahun ini diselenggarakan di Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Sekolah sengaja menyelenggarakan raker di luar kota, agar pembahasan evaluasi dan program-program berjalan dengan maksimal karena dilakukan dengan suasana baru yang lebih fresh.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngawi, Supeno, S.Pd, M.M membuka kegiatan raker ini, pada kesempatan itu Supeno menyampaikan tiga guidance pendidikan yang harus dilakukan SD Muhasa untuk menghadapi abad 21.
Pertama: Pendidikan karakter meliputi moral keimanan, keikhlasan, kinerja yang ulet dan disiplin. “Semua karakter ini barus beriringan, dan tidak boleh terpaku pada salah satu karakter saja,” jelas Supeno.
Kedua : Penguasaan literasi, diantaranya membaca, menulis, menguasai teknologi dan komunikasi, berhitung, keuangan, sains, dan literasi budaya.
Ketiga : Kompetensi, ada empat kompetensi yang harus dikuasai yaitu critical thinking, creative, communicative, dan collaborative.
Untuk mewujudkan itu semua maka semua stake holder dari SD Muhasa yang kompak dan bekerjasama agar tiga guidance itu bisa terlaksa dengan baik. Karena bila ada satu saja pihak di SD Muhasa yang tidak jalan, maka tentunya program itu semua pasti akan gagal. Dengan bahasa lain, seluruh stake holder SD Muhasa harus berkolaborasi untuk memujudkan kemajuan sekolah Muhammadiyah, dan dakwah Muhammadiyah secara umum bisa menjadi kokoh.
Pada akhir sambutannya Supeno mengutip ayat Al Quran surat Ash Shaff ayat 4: “inna allaaha yuhibbu alladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-annahum bunyaanun marshuushun”, yang artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Ayat ini memiliki makna kolaborasi.(upick)