PWMU.CO – Dalam ketakmiran masjid, dibutuhkan banyak prasyarat agar masjid bisa makmur. Selain harus memastikan seorang takmir juga jamaah di masjid itu, dia juga harus punya kemampuan manajemen masjid.
Demikian disampaikan Dr Hidayatullah saat memberi materi Manajemen Masjid dalam Workshop Manajemen Ketakmiran Masjid, di Graha Umsida, Trawas-Mojokerto, Jumat (13/4/2018). Manajemen, kata Dayat, intinya adalah leadership. Bicara leadership, maka ketika konteksnya di masjid adalah takmir. “Masjid itu bagus, kalau takmirnya beres,” ungkapnya.
Maka manajemen masjid harus efektif (tepat sasaran) dan efisien (tidak boros). Selalu berpola continous improvement, ambil yang baik, tinggalkan yang buruk, ciptakan yang baru. “Tidak boleh berhenti pada hadits membangun masjid, namun juga pada memakmurkannya,” jelas rector Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu..
Dayat juga berpesan agar siapapun yang datang ke masjid harus dilayani dengan baik, meskipun mereka berbeda ideologis. Sebab, kata dia, masjid yang dibangun pertama kali Rasulullah adalah untuk persatuan umat. “Setiap permasalahan umat, semuanya beres di masjid,” tambahnya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Forum Komunikasi Masjid Muhammadiyah Se Sidoarjo (FKMMS) Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo itu juga disampaikan tiga prinsip pengelolaan masjid, yakni idarah (tata kelola, administrasi masjid), imarah (kemakmuran masjid), dan ri’ayah (pemeliharaan dan perawatan).
Di akhir kesempatan, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ini berharap agar ke depan, tiap-tiap masjid Muhammadiyah se Sidoarjo mempunyai sistem informasi masjid yang terpusat di PDM Sidoarjo. Sebab menurutnya, ada terminologi kelompok kecil bisa mengalahkan yang besar. “Siapa yang serius mengelola masjid akan bisa mengalahkan yang tidak serius,” tambahnya. (Das)