PWMU.CO – Mencermati perkembangan dunia kuliner dan masak-memasak yang semakin populer, MTs Muhammadiyah 6 Banyutengah, Panceng, Gresik mengadakan lomba memasak dan menyajikan makanan. Kegiatan yang khusus diperuntukkan siswa kelas IX ini, sekaligus sebagai ujian praktik siswa kelas akhir.
Lomba yang dilaksanakan, Ahad, (15/4/18), di salah satu ruang kelas, ini menampilkan berbagai hidangan masakan dan kreasi sajian. Peserta bersaing untuk mendapatkan nilai terbaik.
Para juri yang terdiri dari guru dan karyawan menilai dan merasakan hasil kreasi masakan para siswanya. Mereka memeriksa satu per satu hasil masakan mulai dari nama kelompok, jenis masakan, daftar menu, hingga jumlah biaya yang dibutuhkan.
“Berapa iuran yang dikeluarkan untuk tiap anak pada satu kelompok” tanya Anshori SThI, Kepala MTsM 6 Banyuntegah, yang ikut menjadi juri.
“Rp. 25.000, Pak!” jawab Elina Maghfiroh, salah satu ketua kelompok yang beranggotakan enam anak.
“Tidak apa-apa. Yang terpenting adalah pengalaman serta pelajaran yang didapat dari kegiatan ini. Tentunya buat bekal kalian kelak di masa yang akan datang,” ucap Anshori memotivasi.
Dari penilaian juri, rata-rata setiap kelompok menghabiskan biaya tidak lebih dari Rp 150 ribu. “Bahkan ada yang hanya Rp 79 ribu,” kata dia.
Anshori menyampaikan, meski tampak remeh tetapi memasak merupakan satu keahlian yang sangat penting dimiliki oleh oleh seseorang.
“Seiring begitu menjamurnya berbagai profesi keahlian, ketrampilan memasak mendapat perhatian cukup baik di masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya berbagai ahli masak tanpa mengenal lagi gender atau jenis kelamin. Bahkan sebaliknya sekarang banyak kaum Adam yang jadi chef,” ungkapnya.
Di stasiun televisi pun, tambahnya, profesi ini sempat menjadi “booming” dengan adanya berbagai program kompetisi memasak. Dan Anshori mengaku terinspirasi itu. (MN)