PWMU.CO-Menjalankan agama juga diperlukan ilmu agar memahami makna ibadahnya. Jika menjalankan agama hanya berdasarkan katanya orang dikhawatirkan justru menyimpang dari yang dimaksudkan ajaran agama.
Demikian pesan yang disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jatim Ustadz Muhammad Arifin MA dalam pengajian Ahad Pagi bertempat di Panti Asuhan Muhammadiyah Jl. Salak Magetan, Ahad (15/4/2018).
Baca Juga: Indahnya Bila Pengajian Sudah Jadi Gerakan Rekreasi
Dia mengatakan, ilmu membuat seseorang menjadi mulia baik itu di hadapan manusia maupun di hadapan Allah. Seperti dalam Mujadalah ayat 11 disebutkan, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
”Orang beriman dan orang berilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah sehingga menjadi manusia mulia di sisi manusia dan Allah, dengan ilmu ibadah kita menjadi bermutu,” ujar Ustadz Arifin yang juga aktif di BNN Jatim. Dalam pengajian itu juga ditayangkan gambar materi ceramah lewat multimedia.
Sering kita jumpai orang melakukan bid’ah dengan begitu khusyuknya, sambung dia. Kenapa? Karena mereka tidak memiliki ilmu tentang ibadah yang ia lakukan. ”Mereka melakukan ibadah sebatas katanya orang,” tutur penulis buku Khusyu’ dalam Bid’ah ini.
Hanya dengan ilmu manusia bisa memahami perumpaan-perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia seperti yang tertuang dalam surat Al Ankabut: 43 yang berbunyi, dan perumpamaan perumpamaan ini Kami buat untuk manusia dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
”Kenapa pengajian Ahad pagi di Magetan ini selalu dibanjiri jamaah warga Muhammadiyah maupun simpatisan bahkan beberapa mobil mewah berjajar di tepi jalan? Ini menunjukkan yang hadir di pengajian ini semua kalangan bawah hingga atas. Subhanallah,” katanya.
Hal lain yang menyebabkan kajian di halaman panti asuhan ini selalu ramai, kata Arifin, pertama, karena para jamaah ingin terus mencari ilmu agar ibadah yang dilakukan menjadi benar tidak sampai terjebak dalam kesalahan. ”Alasan kedua, pulang dari pengajian ibu-ibu bisa langsung belanja karena sepanjang jalan dipadati para pedagang,” seloroh Ustadz Arifin yang disambut tawa jamaah wanita. (MAR)